Bintan – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepulauan Riau, Pauzi, mengingatkan potensi paparan paham radikal terorisme yang masuk melalui kegiatan informal anak-anak di sekolah dan lingkungan tempat tinggalnya. Pengawasan dari guru dan orangtua disebutnya mutlak dilakukan.
Ini disampaikan Pauzi saat membuka kegiatan Internalisasi Nilai-nilai Agama dan Budaya di Sekolah dalam Menumbuhkan Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh BNPT dan FKPT Kepulauan Riau di Bintan, Kamis (12/3/2020).
“Kejadian yang sudah ada, radikalisme biasanya masuk melalui kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan informal anak-anak di sekolah. Oleh karena itu kami ingatkan, kegiatan ekstrakurikuler harus dibimbing oleh guru-guru yang baik,” pesan Pauzi.
Meski demikian dia juga mengingatkan, bukan tidak mungkin paparan radikalisme didapat anak didik melalui pembelajaran resmi yang tercatat dalam kurikuler sekolah. “Karena itu kami terpanggil untuk mensosialisasikan pentingnya moderasi beragama agar hal-hal berkaitan dengan toleransi dan kedamaian dapat disisipkan di materi pembelajaran di sekolah,” tambahnya.
Di luar lingkungan sekolah, Pauzi mengingatkan pentingnya pengawasan dari orangtua terhadap kegiatan-kegiatan yang dijalani anak-anak, terutama yang memanfaatkan gawai. Dia menilai pesatnya informasi di media sosial tidak dapat dibendung, sehingga penyaringan informasi yang dapat dikonsumsi dan tidak harus dilakukan.
“Media sosial itu sebuah keniscayaan yang tidak dapat kita bendung, tapi kita sebagai orangtua bisa memfilternya. Informasi-informasi yang mengandung paham radikal terorisme harus kita cegah dari kemungkinan dikonsumsi anak-anak,” tandas Pauzi.
Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kepulauan Riau, Elman Krisos, pada kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Diakuinya, potensi penyebarluasan paham radikal terorisme di Kepulauan Riau cukup tinggi karena faktor geografis.
“Kepualaun Riau itu luas, banyak pulau-pulau kecil, banyak pulau pelabuhan-pelabuhan yang tidak terdeteksi. Itu semua bisa menjadi pintu masuk penyebarluasan paham radikal terorisme,” ungkap Elman.
Mewakili Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Elman berharap kegiatan ini bisa menambah kewaspadaan masyarakat terhadap potensi-potensi kejahatan yang ada. Khusus bagi guru-guru peserta kegiatan, dia meminta materi yang diperoleh bisa diteruskan ke anak didik di sekolah melalui metode pembelajaran yang tepat.
“Dan sebagai warga masyarakat, kami berpesan agar kita semua peka dengan lingkungan sekitar. Siapa saja yang datang kita harus mengetahuinya, laporkan jika memang mencurigakan,” pungkas Elman. [shk/shk] Attachments area