FKPT Kalteng dan BIN Perkuat Kolaborasi Hadapi Ancaman Radikalisme

Palangka Raya – Dalam upaya memperkuat strategi pencegahan radikalisme dan terorisme, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Tengah menjalin silaturahmi strategis dengan Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kalteng, Rabu (25/6/2025).

Pertemuan ini diterima langsung oleh Kepala Binda Kalteng, Marsma TNI Muhammad Nur, S.Sos, beserta jajaran, dan dihadiri oleh Ketua FKPT Kalteng Prof. Khairil Anwar, Sekretaris FKPT Fajar Sri Ningsih, serta sejumlah ketua bidang, seperti Desi Erawati (Penelitian), Dileli D. Astuti (Perempuan dan Anak), dan M. Rozikin Muchlas (Agama).

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Khairil menyampaikan bahwa FKPT merupakan Satuan Tugas (Satgas) dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang berperan penting di daerah untuk menangkal penyebaran paham intoleran, radikal, dan ekstremis.

“Tugas kami berat, dan mustahil dijalankan sendiri. Kami butuh kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk Binda, agar upaya pencegahan bisa berjalan lebih efektif dan berkelanjutan,” jelas Khairil dikutip dari rri.co.id.

Khairil mengingatkan bahwa paparan ideologi radikal kini tak pandang bulu, bahkan diduga telah masuk ke lingkungan aparatur sipil negara (ASN). Beberapa ASN, menurutnya, mulai menunjukkan kecenderungan ideologis yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

“Inilah yang harus menjadi perhatian serius kita bersama. Radikalisme tidak lagi tersembunyi. Ia mulai tampil dalam bentuk sikap intoleran yang berbahaya,” ujarnya.

Meski Indeks Potensi Radikalisme (IPR) Kalimantan Tengah menunjukkan penurunan—dari peringkat 4 nasional pada 2020 menjadi peringkat 18 pada 2023—Khairil mengingatkan bahwa angka statistik tak selalu mencerminkan kondisi riil di lapangan.

“IPR boleh turun, tapi bukan berarti kita sudah bebas dari ancaman. Justru saat inilah kita harus lebih waspada,” tegasnya.

Prof. Khairil juga menyinggung tantangan tahun 2025, di mana sejumlah kebijakan efisiensi anggaran berdampak langsung pada program-program pencegahan radikalisme FKPT. Meski begitu, ia tetap optimistis bahwa dengan kolaborasi yang kuat bersama BIN, TNI, Polri, dan masyarakat sipil, program deradikalisasi tetap bisa dijalankan secara efektif.

“Ini tahun yang tidak mudah. Tapi semangat tidak boleh turun. Kita jaga Kalimantan Tengah bersama-sama,” pungkasnya.