Pontianak – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Barat menggelar monitoring dan evaluasi (monev) program pencegahan terorisme sepanjang tahun 2025. Kegiatan ini menghadirkan Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Kolonel (Sus) Dr. Harianto, dan Ketua FKPT Kalbar, Dr. Yusriadi, MA.
Ketua FKPT Kalbar, Dr. Yusriadi, menegaskan bahwa upaya pencegahan terorisme hanya dapat berhasil bila melibatkan seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, pendekatan yang humanis dan edukatif merupakan strategi paling efektif untuk membentengi masyarakat dari infiltrasi paham radikal.
“FKPT Kalbar berkomitmen menggandeng tokoh agama, tokoh adat, hingga generasi muda dalam program deradikalisasi. Keterlibatan multipihak ini terbukti mampu meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya terorisme,” jelas Yusriadi.
Ia memaparkan sejumlah kegiatan yang telah dijalankan, seperti dialog kebangsaan, pelatihan duta damai, serta literasi media. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan partisipasi masyarakat, meski tantangan untuk menjaga konsistensi tetap besar.
Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Kolonel (Sus) Dr. Harianto, mengapresiasi capaian FKPT Kalbar. Ia menekankan bahwa FKPT merupakan mitra strategis BNPT di daerah yang berperan sebagai garda terdepan dalam pencegahan terorisme.
“BNPT melihat peran FKPT sangat vital. Karena itu, dukungan dari sisi pendanaan hingga program akan terus diperkuat agar FKPT mampu menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat,” ujarnya.
Acara monev ditutup dengan sesi diskusi interaktif. Peserta memberikan masukan yang diharapkan bisa memperkaya strategi pencegahan terorisme di Kalimantan Barat, sekaligus menjadi referensi bagi program nasional.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!