Pontianak – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Barat, Rabu (15/3/2017), menggelar pelatihan pembuatan video dalam rangka BNPT Video Festival 2017. Pelajar yang menjadi peserta kegiatan dimaksud didorong untuk memproduksi dan menyebarluaskan (viral) video pencegahan terorisme.
“Semakin banyak yang mengunggah dan menyukai film yang kita unggah, secara tidak langsung telah menumbuhkan rasa kebersamaan, rasa kesatuan dan persatuan, sebagai sesama anak muda Indonesia untuk mencegah terorisme,” kata Nur Iskandar, salah seorang pengurus FKPT Kalbar.
Nuris, demikian Nur Iskandar disapa di keseharian, mengatakan di era milenia viral adalah salah satu kekuatan dalam pencapaian sebuah tujuan. Aktifitas kelompok pro radikal terorisme yang memanfaatkan media sosial dalam mencapai tujuannya harus dilawan dengan cara yang sama.
“Tujuannya adalah membentengi. Setelah pelatihan ini kami minta adik-adik bisa memproduksi video pendek pencegahan terorisme, unggah di Youtube, dan sebarkan, agar masyarakat bisa terhindar dari propaganda kelompok radikal terorisme,” jelas Nuris.
Tahun 2016, masih kata Nuris, terdapat 8 peserta lomba video pendek BNPT dari Kalimantan Barat. Dengan pelatihan ini diharapkan akan lebih banyak peserta berpartisipasi.
Sekretaris FKPT Kalimantan Barat, A Liuk, mengatakan pelatihan pembuatan video ini sekaligus untuk memberikan bekal bagi para pelajar agar memiliki daya tangkal dari kemungkinan terpapar paham radikal terorisme. Digandengnya pelajar juga disebutnya sebagai upaya pelibatan seluruh lapisan masyarakat dalam pencegahan terorisme.
“Jika kita lihat survey, anak-anak muda dan pelajar memiliki kemampuan dalam mengkampanyekan kebhinekaan melalui media sosial. Oleh karena itu kami melibatkan pelajar untuk bersama-sama membendung paham radikal terorisme berkembang, khususnya di Kalimantan Barat,” kata A Liuk.
Selain pelatihan pembuatan video dalam rangka BNPT Video Festival, pelibatan pemuda dan perempuan dalam pencegahan terorisme juga akan diisi dengan rembug nasional bertemakan “Perempuan Pelopor Perdamaian”. [shk]