Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY Yogyakarta mensosialisasikan bahaya terorisme kepada kalangan akademisi setempat, dalam acara bertajuk “Workshop Pemberdayaan Guru, Dosen dan Tenaga Pengajar, dalam Rangka Pencegahan Terorisme di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 3 Oktober 2015, di Yogyakarta.
Acara ini menghadirkan Kasubdit Kewaspadaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Dr. Hj. Andi Intang, yang memberi paparan terkait kebijakan pemerintah dalam pemcegahan pemyebaran paham radikalisme dan terorisme di bidang pendidikan. Selain itu hadir pula dosen UIN Sunan Kalijaga, Dr. Zuliqodir yang membahas narasi terorisme di kalangan pelajar dan mahasiswa Jogja. Dari DPRD DIY, Arif Noor Haryanto menyampaikan pandangannya tentang pendidikan keagamaan yang inklusif dan multikultur. Pemateri terakhir, Dosen CRSC UGM Dr. Suhadi Kholil membicarakan soal pendidikan multikultural sebagai basis untuk pembentukan generasi yang damai.
Generasi muda, terutama kelompok usia pelajar dan mahasiswa, adalah target utama kampanye manipulatif organisasi teroris internasional seperti ISIS. Melalui media sosial mereka bisa menyebarkan pesannya kepada para remaja dan pemuda di seluruh dunia. Hal ini kerap disampaikan oleh BNPT di berbagai kesempatan.
Dengan kesadaran tersebut acara ini memfokuskan audiens dari kalangan akademisi, karena guru dan dosen adalah pihak yang berinteraksi secara signifikan dengan para pelajar dan mahasiswa. Acara ini diharapkan bisa menyamakan persepsi para pendidik dalam memandang bahaya radikalisme dan terorisme yang menganjurkan kekerasan. Dengan begitu para pendidik akan lebih sensitif dan waspada kepada upaya infiltrasi paham-paham yang mengajarkan kekerasan di kalangan peserta didiknya.