FKPT Jambi Bentengi Masyarakat Setempat Dari Bahaya Radikalisme dan Terorisme

Dipandang dari sisi geografisnya, Jambi merupakan daerah yang cukup strategis, maka tidak heran jika kawasan ini mulai menjadi tujuan utama bagi migrasi dan tempat pencari suaka. Banyak orang akan keluar masuk provinsi yang terkenal dengan kuliner Nasi Gemuknya ini, sehingga bukan tidak mungkin jika provinsi ini memiliki potensi bagi masuk dan berkembangnya paham radikal-terorisme ditengah hingar bingar pembangunan Provinsi Jambi.

Letaknya yang berada di tengah pulau Sumatera dengan dikelilingi oleh kawasan perekonomian yang tumbuh pesat disekitarnya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku terorisme untuk datang dan melebarkan sayap gerakan.

Terorisme dan radikalisme telah menggurita dan menjadi ancaman global. Rangkaian tindak kekerasan dengan tameng agama sepertinya tidak akan berhenti sampai tuntutan pendirian negara (Daulah Islamiah) dengan berdasar pada ketentuan agama (Islam) tercapai. Sementara metode penyelesaian dengan penegakan hukum (hard approach) tidak akan sanggup menanggulangi terorisme jika tidak dibarengi dengan pendekatan yang lebih bersifat persuasif (soft approach).

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Drs. Saud Usman Nasution, SH, MM, pada saat kegiatan pelantikan dan pengukuhan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi, Kamis tanggal 6 Agustus 2015 di Hotel Aston Jambi.

Lebih lanjut Kepala BNPT juga menyatakan bahwa pembentukan FKPT di provinsi Jambi memiliki makna yang sangat penting dalam upaya membentengi Jambi dari bahaya radikalisme dan terorisme. FKPT merupakan mitra strategis BNPT dalam program penanggulangan terorisme. “Kita punya tugas besar kepada masyarakat Jambi untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai bahaya terorisme. Untuk itu berdayakan semua unsur masyarakat dari hulu hingga ke hilir.”, tegas Jenderal Bintang Tiga itu.

Dalam mekanisme penyusunan kepengurusan FKPT Jambi yang baru dilantik ini, dipilih 8 (delapan) dari 50 (lima puluh) orang tim formatur. Musyawarah tim formatur menghasilkan delapan orang yang duduk di kepengurusan FKPT Jambi. Mereka adalah Drs. Lukman Djafrie (Ketua), Sigit Eko Yuwono (sekretaris), Nurmeli, SE (Bendahara), Prof. Dr. H. Ahmad Sukri Saleh, MA (Ketua Bidang Agama, Pendidikan dan Dakwah), Musri Nauli, SH (Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hukum, Herri Novealdi, SH (Ketua Bidang Pemberdayaan Media Massa, Humas dan Sosialisasi), Ratna Dewi, S.Pd (Ketua Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan) dan Ir. Mulawarman, M.Si (Ketua Bidang Kajian dan Penelitian).