Jakarta – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) sebagai mitra strategis Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang ada di 32 provinsi diharapkan bisa menjadi penghubung antara BNPT dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk membangun sinergisitas dalam pencegahan paham dan penanggulangan radikalisme terorisme yang ada di daerah.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BNPT Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH, saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKPT Tahun 2020 yang diselenggerakan oleh Sub Direkorat (Subdit) Pemberdayaan Masyarakat BNPT di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Senin (17/2/2020) malam.
Kepala BNPT pun mengapresiasi FKPT yang para anggotanya diisi oleh para intelektual, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan yang menjadi perwakilan dari masing-masing daerah di 32 Provinsi.
“Kita harapkan mereka bisa menjadi jembatan untuk menyiapkan apa yang menjadi program-program BNPT di daerah, Karena mereka yang tahu persis masalah di daerahnya. Oleh sebab itu kita berharap mereka bisa betul-betul mengidentifikasi dan membuat program-program prioritas untuk penanggulangan paham radikal terorisme di daerahnya,” tutur Komjen Pol. Suhardi Alius usai membuka Rakornas tersebut
Dalam acara yang dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Hadi Prabowo ini, Kepala BNPT menyampaikan bahwa dari pengurus FKPT yang berasal dari 32 Provinsi, 26 Provinsi diantaranya ada yang anggotanya berasal Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) di daerahnya. Diharapkan Pemda sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat yang mengatur daerahnya dapat bekerjasama dan bersinergi dengan BNPT melalui FKPT
“Dengan hadirnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tadi yang mewakili Mendagri kita punya harapan para anggota FKPT ini bisa membangun sinergi dengan Pemda. Karena bagaimanapun FKPT ini tentu tidak akan punya pengaruh yang kuat kalau tidak ada dukungan dari Pemda setempat,” ungkap mantan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhannas RI ini
Oleh sebab itu alumni Akpol tahun 1985 ini mengungkapkan bahwa dengan adanya kerjasama dengan Pemda, diharapkan pengurus FKPT ini akan lebih mudah untuk mengakselerasi program-program yang akan dilaksanakan oleh FKPT di daerah nantinya.
“Meski dengan keterbatasan semua, kita tidak bisa melaksanakan semuanya, tapi dengan adanya program di lima bidang kta harapkan bisa tercapai sasarannya. Dan dengan adanya anggota FKPT dari Bakesbangpol di daerah artinya kita punya koordinasi langsung dengan pemda setempat,” ucap mantan Kabareskrim Polri ini.
Dalam pembukaan Rakonas tersebut Kepala BNPT juga berkesempatan untuk mengukuhkan pengurus baru FKPT periode 2020-2022 sekaligus memberikan pembekalan kepada pengurus baru tersebut untuk memberikan pemahaman mengenai fonomena radikalisme dan terorisme dalam upaya memperkuat arah dan tujuan dalam menjalankan program pencegahan paham radikal terorisme di tahun 2020 .
“Saya hari ini membuka acara Rakernas FKPT tahun 2020 yang juga sebagai acara untuk pengukuhan para anggota FKPT di 32 Provinsi periode 2020-2022. Oleh sebab itu kita berkumpul hari ini, agar mereka para anggota FKPT mendapatkan pembekalan yang bisa menjadi pencerahan bagi mereka semua, sehingga punya arah yang jelas tahun 2020 apa yang akan diperbuat,” ujar mantan Kapolda Jawa Barat ini mengakhiri.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Dr. Hj. Andi Intang Dulung, M.H.I. menyampaikan bahwa pada tahun 2019 lalu, unit kerja yang dipimpinnya telah membuat pencapaian dengan 33.000 sasaran. Dan saat ini kegiatan yang dilakukan sudah masuk tingkat II.
“Kami berharap untuk tahun 2020 ini lebih meningkat lagi sasarannya dam tetap dengan lima program unggulan itu. Karena saat ini pengurusFKPT yang baru 60 persen isinya adalah orang-orang baru, maka kami akan berikan persiapan untuk memperkenalkan apa sih BNPT, apa itu teroris apa itu radikalisme kepada mereka dalam rangkaian acara Rakernas ini,” ujar Andi Intang.