Palu – Penyebaran ideologi radikal terorisme tidak lagi hanya melalui pertemuan-pertemuan tertutup, namun kelompok radikal terorisme telah memanfaatkan dunia maya untuk menyebarkan ideologinya. Kasi Partisispasi Masyarakat Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat FKPT BNPT, Setyo Pranowo mengatakan, saat ini kelompok teroris menyasar anak muda usia 18 hingga 19 tahun untuk direkrut, persoalan ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menanggulanginya.
“Yang paling banyak terpapar teroris adalah pemuda, ketika pertama terpapar masih berumur muda, ada yang 18 tahun, 19 tahun” ungkapnya dihadapan peserta dialog dengan tema “Literasi Digital Sebagai Upaya Pencegahan Radikalisme Dan Terorisme Di Masyarakat Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi sulawesi tengah Tahun 2018”. Rabu, (18/7) di Hotel Swiss-Belhotel Silae Palu.
Menurut data yang ada, 134 juta orang menggunakan internet dan itu menjadi ladang empuk bagi kelompok teroris untuk menyebarkan ideologi kekerasan, terlebih hampir sebagian besar pengguna internet adalah anak muda. BNPT tentu tidak dapat bekerja sedirian maka dibutuhkan sinergitas dengan semua komponen bangsa untuk menghalau ideologi radikalisme.
Pemuda yang dijadikan target oleh kelompok teroris harus mendapatkan binaan dan bimbingan agar tidak mudah terjerumus oleh rayuan kelompok radikal teroris dan tentu saja itu menjadi tanggung jawab bersama.
BNPT melalui FKPT Palu mendorong agar masyarakat terlibat secara aktif terutama generasi muda untuk bersama – sama berupaya melakukan pencegahan terhadap ideologi radikalisme.
“Generasi muda harus menjadi garda terdepan dalam mencegah paham radikalisme dan terorisme, bersama mengawal perdamaian yang diraih para pendahulu, jangan sampai terjebak kekerasan yang ditunggangi oleh radikal terorisme”, pungkasnya.