Helsinki – Berbeda dengan negara-negara Eropa lain, Finlandia masih mau membuka pintu bagi anak dari warganya yang telah menjadi anggota kelompok teroris Islamic State (ISIS). Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin telah memerintahkan jajarannya untuk segera memproses pemulangan anak-anak tersebut dari Suriah.
“Tujuan dari langkah otoritas adalah untuk melindungi kepentingan anak-anak dalam segala keadaan,” kata Marin, Senin (16/12) lalu.
Lebih dari 30 anak lahir dari 11 perempuan asal Finlandia yang bergabung dengan ISIS. Nasib anak-anak itu telah lama menjadi objek perdebatan sengit di Parlemen Finlandia.
Marin memutuskan bahwa masing-masing kasus akan diputuskan secara terpisah. Pemerintah juga tidak menjamin sang ibu bakal ikut diizinkan kembali ke Finlandia.
“Tidak ada kewajiban untuk membantu orang dewasa, yang pergi ke daerah itu atas kemauan sendiri,” katanya.