Jakarta – Eks Sekum FPI Munarman ditangkap di kediamannya di Perumahan Modern Hills, Cinangka – Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (27/4/2021). Ia diduga telah menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme, bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme.
Menanggapi hal ini, Politikus Ferdinand Hutahaean mengajak publik untuk mengabaikan ucapan orang-orang yang menyatakan tidak percaya bahwa Eks Sekretaris Umum FPI Munarman terlibat terorisme.
“Jika ada akademisi, politisi, aktivis atau siapapun yang bicara : “Saya tak percaya Munarman teroris, sy kenal dia, dia teman saya.” Abaikan, anggap dia meriam bambu, cuma bising,” cuitnya, dalam akun Twitternya @FerdinandHaean3, dilihat Rabu (28/4/2021).
Ferdinand menegaskan bahwa negara tidak membutuhkan orang-orang tersebut harus percaya bahwa salah satu kuasa hukum Eks Pentolan FPI Habib Rizieq Shihab terlibat terorisme. Karena, menurut dia, yang dibutuhkan adalah barang bukti, serta para saksi-saksi.
“Negara tak butuh mereka harus percaya, Polisi butuh barang bukti, saksi, data dll untuk menindak para teroris,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon mengaku tidak percaya Munarman terlibat terorisme. Selain itu, ada juga Politikus Partai Demokrat Andi Arief juga mengaku tidak yakin kalau Munarman terlibat terorisme.
Sementara itu, Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (27/4/2021) malam, mengatakan pihaknya mendapatkan barang bukti serbuk putih dan cairan yang ditemukan di bekas markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat itu adalah bahan bom.
Barang bukti tersebut didapat dari penggeledahan usai eks Sekum FPI Munarman ditangkap Densus 88 Antiteror, Selasa (27/4/2021) sore.