Washington – FBI yakin bahwa kelompok teror akan menggunakan pesawat tak berawak (UAS) untuk melakukan serangan di Amerika.
Direktur FBI, Christopher Wray mengatakan kepada Komite Senat pada Rabu (10/10), bahwa ancaman drone terus meningkat karena ketersediaan perangkat itu yang luas dan kemudahan penggunaannya.
“FBI menilai bahwa, mengingat ketersediaan ritel mereka, kurangnya persyaratan identifikasi untuk pengadaan, kemudahan penggunaannya, dan penggunaan sebelumnya di luar negeri, UAS akan digunakan untuk memfasilitasi serangan di Amerika Serikat terhadap target yang rentan, seperti misa berkumpul,” kata Wray yang dikutip AFP, Kamis (11/10).
Wray menekankan, saat ini AS memang belum menghadapi ancaman serangan pesawat tak berawak oleh teroris.
Namun lanjutnya, penggunaan perangkat tersebut secara luas di wilayah konflik di luar negeri, termasuk di AS tinggal menunggu soal waktu sebelum organisasi teror atau kartel narkoba menggunakannya dalam serangan di dalam AS.
“Kelompok teroris dapat dengan mudah mengekspor pengalaman perang mereka untuk menggunakan senjata (sistem pesawat tanpa awak) di luar zona konflik,” kata Wray.
“Kami telah melihat upaya yang berulang dan berdedikasi untuk menggunakan UAS sebagai senjata, tidak hanya oleh organisasi teroris, seperti ISIS dan al Qaeda, tetapi juga oleh organisasi kriminal transnasional seperti MS-13 dan kartel narkoba Meksiko, yang dapat mendorong penggunaan teknik ini di AS untuk melakukan serangan,” sambungnya lagi.