Miami – Mohammed Saeed Alshamrani, tentara Arab Saudi yang menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Pensacola pada Desember lalu memiliki hubungan dengan kelompok teroris al-Qaeda.
Hal itu diungkap Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika setelah membongkar enkripsi pada iPhone milik tentara Saudi tersebut. Menurut biro investigasi itu, Alshamrani telah mencoba untuk menghancurkan ponselnya sebelum dia dibunuh oleh aparat penegak hukum Amerika.
“Kami sekarang memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang asosiasi Alshamrani dalam tahun, bulan dan hari menjelang serangannya,” kata Jaksa Agung William Barr pada konferensi pers hari Senin (18/5).
Jaksa Agung dengan keras menghukum Apple karena tidak memberikan bantuan dalam membuka kunci telepon genggam tersebut.
Setelah dibuka oleh FBI, iPhone itu mengungkapkan kontak antara Alshamrani dan operasi berbahaya dari al-Qaeda di Semenanjung Arab atau AQAP. Bukti menunjukkan dia telah diradikalisasi di luar negeri selama setidaknya lima tahun terakhir.
Dia juga sangat cermat dalam perencanaannya, termasuk menyimpan surat wasiat di ponselnya yang berusaha menjelaskan dirinya sendiri. Dokumen yang sama yang kemudian dirilis AQAP dalam mengklaim tanggung jawab atas serangan itu.
“Ini jelas lebih dari sekedar inspirasi,” kata Direktur FBI Chris Wray tentang kontak Alshamrani dengan al-Qaeda, seperti dikutip dari CBS Miami, Selasa (19/5/2020).
“Kita tahu, misalnya, bahwa dia berbagi rencana dan taktik dengan mereka. Kami tahu bahwa ia berkoordinasi dengan mereka dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengambil pujian atas serangan itu.” Lanjutnya.
Alshamrani dibunuh oleh seorang deputi sheriff pada 6 Desember setelah dia mengumbar tembakan di sebuah gedung kelas di Stasiun Udara Angkatan Laut Pensacola. Dia telah menjalani pelatihan penerbangan di Pensacola, di mana anggota militer asing secara rutin menerima instruksi. Selain tiga pelaut yang tewas, delapan orang lainnya terluka akibat serangannya.
Departemen Kehakiman sebelumnya telah meminta Apple untuk membantu mengekstraksi data dari dua iPhone milik tentara Arab Saudi itu. Wray mengatakan agen FBI dapat memecahkan enkripsi tanpa bantuan Apple.
Para pejabat penegak hukum tidak meninggalkan keraguan bahwa Alshamrani termotivasi oleh ideologi jihadis. Menurut mereka, tentara itu mengunjungi peringatan New York City atas serangan 11 September 2001, selama liburan akhir pekan Thanksgiving dan mem-posting pesan anti-Amerika dan anti-Israel di media sosial hanya dua jam sebelum penembakan.
Secara terpisah, AQAP merilis video yang mengklaim serangan itu. AQAP telah lama dianggap sebagai cabang teroris al-Qaeda paling berbahaya di dunia dan telah berupaya melakukan serangan di daratan AS.