Washington – Dalam sebuah penyelidikan FBI berhasil membongkar hubungan antara kelompok ekstrimis Negara Islam (ISIS) dengan sebuah perusahaan di South Wales yang disinyalir mendanai serangan teroris di Eropa.
Teroris asal Inggris bernama Siful Sujan pernah mendirikan perusahaan di kota asalnya sebelum melarikan diri ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teroris. Sujan, yang membawa seluruh anggota keluarganya kemudian terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS).
Menurut dokumen FBI yang di ungkap oleh Times, meskipun Sujan telah tewas akibat serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat, namun kelompok ISIS masih dapat menggunakan bisnis yang didirikan di Inggris untuk mentransfer uang.
Seperti dikutip oleh SINDONEWS.com pada laman Russia Today, Selasa (22/8/2017), beroperasi di luar area bisnis Alexander Gate di Tremorfa, Cardiff, jaringan perusahaan digunakan untuk mengirim peralatan kelas militer ke Spanyol. Teknologi pengawasan dikirim ke seluruh Eropa, yang bisa digunakan dalam pengembangan pesawat tak berawak bersenjata.
FBI percaya bahwa peralatan tersebut akan digunakan untuk membantu menemukan lokasi guna melakukan serangan yang menghancurkan. Temuan ini terungkap beberapa hari setelah serangan kembar di Barcelona dan Cambrils di Spanyol yang menewaskan 14 orang.