FBI Minta Apple Buka Kunci iPhone Milik Terduga Teroris

Florida – Biro Investigasi Federal (FBI) kembali berurusan dengan Apple. FBI baru-baru ini meminta Apple membantu membuka iPhone milik terduga teroris, Mohammed Saeed Alshamrani, pria yang dituduh membunuh tiga orang selama penembakkan massal di pangkalan Angkatan Laut (AL) di Pensacola, Florida.

Dikutip dari BGR, Rabu (8/1/2020), FBI diberi izin untuk mencari konten iPhone yang disita, tapi mereka tidak dapat melewati lock screen. Akibatnya, FBI mengirim surat kepada penasihat umum Apple yang meminta perusahaan untuk memberikan bantuan.

“Kami sangat menghormati penegakan hukum dan selalu bekerja sama untuk membantu dalam penyelidikan mereka. Saat FBI meminta informasi dari kami berkaitan dengan kasus ini sebulan lalu, kami memberi mereka semua data yang kami miliki dan kami terus mendukung mereka dengan data yang ada,” kata Apple.

Dengan kata lain, Apple bersedia membantu karena berkaitan data yang mungkin dimiliki Alshamrani di akun iCloud yang disimpannya. Tapi, tidak akan membuat solusi software untuk membantu cracking iPhone.

Di luar Apple, laporan itu menambahkan FBI juga mencari bantuan pihak lain. Pihak tersebut mencakup agen pemerintah lain dan perusahaan keamanan luar.

FBI bukan pertama kalinya meminta Apple untuk membantu mereka dalam sebuah kasus. Pada 2016 silam, Apple terlibat dalam perselisihan yang sangat panas dengan FBI soal iPhone 5c milik salah satu teroris yang terlibat dalam serangan di San Bernardino pada 2015.

Pada saat itu, FBI menuntut Apple membuat iOS versi khusus yang memungkinkan mereka menebak kode sandi perangkat tanpa memulai penghapusan sistem. Tentu saja, Apple menolak permintaan FBI.

Apple berdalih iOS versi khusus akan menciptakan sejumlah masalah privasi dan keamanan pada pengguna iPhone. Pada akhirnya, FBI berhasil mengakses perangkat melalui pihak ketiga.