New York – Head of Global Policy Management Facebook, Monika Bickert dan Head of Counter-Terrorism Policy Facebbok, Brian Fishman menyatakan, facebook telah menghapus 99 persen konten yang berkaitan dengan kelompok teror ISIS dan Al Qaeda. Dalam satu jam, media sosial itu juga sudah menghapus 83 persen konten radikalisme dan terorisme.
Hal itu dilakuka manajemen facebook setelah menghadapi tekanan di Amerika Serikat dan Eropa untuk mengatasi konten ekstremis. Pada Juni 2017 lalu, jaringan media sosial terbesar di dunia ini menyatakan telah mendorong penggunaan untuk lebih cerdas untuk mengidentifikasi serta menghapus konten ekstremis dengan cepat.
“Ini masih tahap awal, tapi hasilnya menjanjikan. Kami berharap artificial intelligence akan menjadi alat yang penting untuk perlindungan dan keamanan internet dan Facebook sendiri,” kata Monika Bickert seperti dikutip dari kantor berita ‘Reuters’, Rabu (29/11/2017).
Facebook dan perusahaan media sosial lainnya akan bertemu dengan Pemerintah Uni Eropa dan Dewan Eksekutif Uni Eropa untuk membahas mengenai cara menghapus konten yang mengandung ekstremis dan ujaran kebencian secara online. Facebook menyatakan, penggunaan artificial intelligence untuk melawan terorisme bukan perkara yang mudah.
Sebuah sistem yang dirancang untuk menemukan konten dari satu kelompok teroris, kemungkinan tidak berfungsi untuk kelompok lainnya karena terdapat perbedaan bahasa dan gaya dalam propaganda mereka. Pada September 2017 lalu, Komisi Eropa meminta kepada seluruh perusahaan media sosial untuk menemukan cara menghapus konten yang mengandung ekstremisme dan radikalisme secara cepat melalui teknologi deteksi otomatis.