Lhokseumawe – Eks narapidana terorisme (napiter) JAD, Yusandi alias
Azzam mengajak seluruh masyarakat untuk mensukseskan Pilkada Serentak
2024. Pernyataan ini disampaikan Yusandi sebagai wujud kepedulian
terhadap masyarakat Aceh yang sebentar lagi akan mengikuti Pilkada
Serentak Tahun 2024. Walaupun nanti beda pilihan, diharapkan tidak
terjadi perselisihan.
“Bek sampe ureung Aceh di peu hanco sebab dengan na beda pilihan dalam
Pilkada enteuk, Aceh beu damai dan mendukung pemerintah dalam
mensukseskan Pilkada Serentak Tahun 2024”,” ujar Yusandi, Senin
(30/9/2024).
Untuk Paslon yang berkompetisipun harus bersaing dengan sehat, jangan
hanya demi kepentingan politik pribadi, malah memecah belah
masyarakat.
Meskipun sebagai ajang untuk menyalurkan aspirasi rakyat, Pilkada
sering kali diiringi oleh potensi terjadinya kecurangan. “Kecurangan
dalam Pilkada dapat menghancurkan esensi demokrasi dan merusak
kepercayaan masyarakat terhadap proses politik” sebutnya.
Yusandi, yang pernah terlibat dalam pelatihan kelompok teroris JAD Abu
Hamzah, meminta masyarakat tetap waspada akan munculnya paham
intoleransi, radikalisme dan terorisme yang peluang berkembang
dimasyarakat masih cukup terbuka, apalagi disertai pesatnya
perkembangan teknologi. Karena berdasarkan pengalaman pribadi juga
terpapar dari media sosial.
Menurut Yusandi, selama intoleransi dan radikalisme masih ada di
tengah kehidupan masyarakat, maka individu maupun kelompok radikalisme
juga bisa dipastikan akan terus muncul.
“Pengalaman saya pribadi, jihad fisik tidak sesuai untuk dilaksanakan
di Indonesia. Selama ini sudah salah jalan, karena merugikan
masyarakat, bahkan sesama umat muslim. Karena itu, saya menolak adanya
paham intoleransi, radikalisme maupun terorisme di Indonesia,
khususnya di wilayah Aceh,” tegasnya.