Makassar – 20 terduga teroris yang ditangkap di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/1/2021) merupakan jaringan ISIS yang berada di Indonesia.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam menjelaskan bahwa para terduga teroris ini merupakan anggota dari Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Pada 2015 silam, jaringan teroris ini telah menyatakan diri masuk bergabung dengan ISIS.
“Adapun keterlibatan dari dua orang yang meninggal yang melakukan perlawanan tersebut, bahwa kedua tersangka bersama dengan jaringannya yang terpusat di Villa Mutiara merupakan jaringan JAD, bersama dengan ratusan jemaah lainnya yang menyatakan baiat kepada khilafah atau ISIS pada tahun 2015 di Pondok Pesantren Ar-Ridho, pimpinan Ustaz Basri yang meninggal di Nusakambangan dalam kasus teror,” kata Merdisyam, Rabu (6/1/2021).
Merdisyam menjelaskan bahwa MR dan SA bersama sejumlah anggota keluarganya sempat berusaha pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Namun, saat itu rencana mereka berhasil digagalkan.
“Pada tahun 2016 bersama keluarga hijrah atau bermaksud bergabung dengan organisasi ISIS di Suriah namun dapat dibatalkan di Bandara Soetta,” jelasnya.
Sejak saat itu, MR dan SA rajin melakukan kajian di kediaman pribadinya yang berada di kompleks perumahan Villa Mutiara. Densus 88 kemudian berhasil mengendus bahwa kelompok jaringan teroris MR dan SA telah melakukan aktivitas latihan menembak di suatu tempat sejak bulan Oktober 2020.
“Mulai bulan Oktober tahun 2020 lalu secara rutin melakukan latihan menembak dan naik gunung,” terangnya.