Surabaya – Universitas Surabaya (Ubaya) menggandeng Komando Daerah
Militer (Kodam) V/Brawijaya memberikan edukasi terkait pencegahan
terorisme, radikalisme serta konflik sosial kepada mahasiswa dari 12
perguruan tinggi yang ada di wilayah Jawa Timur. Edukasi itu dalam
bentuk seminar bertema “Pencegahan Radikalisme/Terorisme dan Konflik
Sosial Melalui Wawasan Kebangsaan Tahun 2023”.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Ubaya, Dr. apt.
Christina Avanti di Surabaya, Kamis (8/12/2023) mengatakan adanya
seminar ini bertujuan untuk membangun kemampuan mahasiswa agar mampu
menempatkan diri secara positif dalam kultur yang beragam dan dinamis.
“Melalui acara ini, mahasiswa diharapkan memiliki wawasan kebangsaan
yang baik sebagai warga negara yang bertanggung jawab,” kata
Christina.
Rektor Ubaya Dr. Benny Lianto dalam materinya menyampaikan bahwa ada
empat dosa besar dalam dunia pendidikan yakni intoleransi,
perundungan, kekerasan seksual, serta radikalisme.
“Untuk itu yang dibutuhkan adalah literasi data, teknologi, dan
manusia. Implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
Bela Negara perlu berkolaborasi dengan aparat seperti Kodam Brawijaya
agar manfaatnya langsung dirasakan mahasiswa,” ujarnya.
Sementara itu, Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor
Jenderal TNI Farid Makruf mengatakan Indonesia tidak pernah kalah
melawan penjajah dari luar negeri, tetapi selalu kalah karena intrik
dari dalam. Maka dari itu ia berpesan generasi muda perlu memaknai
ideologi pemersatu bangsa yakni Pancasila.
“Kelompok radikalisme banyak menyasar mahasiswa berjiwa muda, idealis,
minimnya pengetahuan tentang agama dan mudah dipengaruhi. Untuk itu
anak muda harus hati-hati dengan radikalisme. Semoga Jawa Timur
terbebas dari konflik ini,” kata Pangdam.