Banjarmasin – Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Teorisme (BNPT), Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, SE, MM, meminta kepada Duta Damai Dunia Maya BNPT untuk terus memiliki semangat dalam menebarkan narasi perdamaian melalui dunia maya. Hal in isebagai upaya untuk terus menciptakan perdamaian dan persatuan terhadap bangsa Indonesia ini.
Hal tersebut dikatakan Brigjen Ahmad Nurwakhid dalam pensannya usai memberikan paparan melalui video conference pada acara pelatihan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya BNPT Regional Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berlangsung di salah satu hotel yang berada di Kota Banjarmasin, Kalsel, Selasa (6//5/2020).
“Saya meminta kepada adik-adik Duta Damai ini jangan lelah dan terus bersemangat untuk selalu menebarkan pesan-pesan perdamaian di dunia maya. Adik-adik ini masih muda tentunya punya semangat yang tinggi dan teruslah memenuhi konten-konten positif melalui dunia maya demi terciptanya persatuan di negeri ini,” ujar Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid.
Bukan hanya sekedar semangat, dirinya meminta para anggota duta damai ini juga terus berkreatif, berlomba-lomba dalam memberikan pesan kebaikan, menebar narasi perdamaian, agar terhindar dari paham radikal ini.
“Karena itu merupakan salah satu bentuk memberi kebaikan dan kepedulian kepada orang sekitar. Karena itu generasi muda juga perlu ikut dilibatkan untuk turut berperan serta menjaga keutuhan dan perdamaian bangsa Indonesia,” kata alumni Akpol tahun 1989 ini.
Namun demikian diriinya meminta agar dalam membuat konten-konten tersebut juga tidak meninggalkan nuansa agama. Karena kelompok radikal terorisme tersebut selalu membenturkan agama yang dipahami secara tekstualistik dengan Pancasila, budaya serta kearifan lokal.
“Ini penting saya katakan sebelum adik-adik duta damai dunia maya ini melangkah lebih jauh dalam menjalani tugasnya sebagai relawan penyebar konten perdamaian di dunia maya. Dengan memiliki imunitas ideologi, duta damai dunia maya akan lebih optimal dan efektif dalam membuat produk kontra narasi yang dihasilkan,” perwira tinggi kelahiran Magelang ini.
Dalam paparannya kepada para peserta Dir Cegah BNPT mengatakan bahwa terorirme merupakan ancaman global, sehingga menjadi perhatian serius oleh dunia internasional termasuk di Indonesia. Hal ini dikarenakan terorisme sudah dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) dan kejahatan terhadap kemanusiaan (crime against humanity).
“Apalagi di era digital sekarang ini kelompok radikal terorisme telah menggunakan media sosial dan internet (media online/dunia maya) untuk melakukan proses radikalisasi. Bagi kelompok radikal terorisme, penggunaan media dunia maya tentunya akan lebih cepat dan massif dalam menyebarkan paham radikalisme dan propagandanya,” ujar mantan Kabag Banops Densus 88/Anti Teror Polri ini.
Dan tentunya penyebaran paham radikal terorisme ini sangat membahayakan kaerna dapat menganggu empat pilar ketahanan bangsa yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Yang mana hal ini tentunya harus diwaspadai bersama, termasuk oleh generasi muda.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa salah satu upaya imunisasi ideologi pada generasi muda adalah dengan memanfaatkan anak-anak muda itu sendiri melalui Duta Damai Dunia Maya itu, sehingga pesan-pesan dan narasi yang disebarkan pun lebih didengar oleh generasi sebayanya.
“Imunisasi ideologi ini bisa dengan berbagai metode. Tidak hanya dengan doktrin, tetapi anak-anak muda saya rasa punya cara yang lain, cara yang asyik, yang lebih diterima oleh anak-anak muda sebayanaya,” ungkap mantan Kapolres Gianyar ini mengakhiri.