Semarang – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan program-program inovatif dalam menjalankan program penanggulangan terorisme di Indonesia. Salah satunya Duta Damai Dunia Maya. Sejak digelar tabahun 2016 lalu, kini sudah ada ratusan generasi muda seluruh Indonesia yang bergabung untuk menyebarkan konten positif dan pesan-pesan damai di dunia maya.
“Hari ini kalian sudah resmi menjadi Duta Damai Dunia Maya. Itu artinya kalian harus bisa selalu menjaga kejernihan pikiran dan tidak terpengaruh hal negatif di dunia maya. Kalian justu harus bisa menjadi garda terdepan untuk mematahkan propaganda radikal terorisme di dunia maya,” kata Kepala Biro Umum BNPT Brigjen TNI Dadang Hendrayudha saat menutup Pelatihan Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Tengah di Semarang, Kamis (18/5/2017).
Pelatihan Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Tengah ini diikuti 60 anak muda dan telah berhasil melahirkan lima website damai yaitu Kelima website itu adalah www.semai.dutadamai.id, www.tugumuda.dutadamai.id, www.blaik.dutadamai.id, www.garis.dutadamai.id, www.tradam.dutadamai.id. Website ini akan berkolaborasi dengan PMD BNPT dalam menyebarkan konten damai di dunia maya bersama puluhan website damai yang dihasilkan dari pelatihan-pelatihan sebelumnya.
“Ini bentuk dari komitmen dan konsistensi BNPT dalam mengajak kalangan masyarakat, khususnya generasi muda untuk bersinergi dalam mengkampanyekan damai di dunia maya. Juga menjadi langkah program berkelanjutan dalam membangun Indonesia yang damai tanpa kekerasan dan terorisme,” imbuh Brigjen Dadang.
Dadang mengungkapkan bahwa dengan kemajuan teknologi dan komunikasi akhir-akhir ini, dunia maya telah menjadi ruang tanpa batas dan kontrol. Ada hal positif dan edukatif di dunia maya, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa banyak konten negatif bernuansa provokatif, hasutan, ujaran kebencian (hate speech), hingga terorisme.
“Melalui jaringan internet, puncak peradaban manusia di bidang komunikasi telah membabat habis dan menyempitkan dunia. Sekarang ini dunia seakan hanya dalam genggaman dan cukup dengan satu klik kita sudah bisa mengetahui peristiwa di belahan dunia lain. Kemajuan komunikasi dan teknologi inilah yang dimanfaatkan kelompok radikal terorisme untuk merekrut anggota dan melakukan aksi.
Dadang mengungkapkan, pemanfaatkan reformasi di bidang digital ini seiring dengan bentuk kejahatan baru yaitu transformasi teroris lama dengan yang baru. Mereka (teroris) sangat cerdas mengubah radikalisasi dengan cara konvensional dengan radikalisasi cara baru secara online. Dulu, teroisme lama perekrutan dilakukan lewat hubungan kekeluarga, pertemanan,
pertokohan, dilakukan secara tertutup, dan pembaiatan lagsung.
“Hari ini kita menyaksikan fenomena baru yang menjadikan internet, website, medsos untuk menggantikan itu semua. Baiat bisa online, rekrut tanpa harus bertemu, bahkan kursus membuat bom pun bisa dilakukan melalui email atau messenger. Inilah yang harus kita lawan,” imbuh Dadang.
Dalam konteks melawan radikalisme di dunia maya, ungkap Dadang, membutuhkan generasi muda yang cerdas, visioner, cerdas berjejaring di dunia maya. Ia berharap duta damai dunia maya region Semarang bisa menjawab tantangan itu demi untuk menciptakan Indonesia dama.
“Kita punya potensi besar untuk menjadikan dunia maya yang sehat bukan hasutan dan kekerasan. Potensi besar itu, adalah generasi muda yang terilih jadi duta damai ini. Kami harapkan kedepan duta damai dunia maya mampu memberikan kontribusi besar menjadikan dunia maya sebagai ruang edukasi dan pencerahan bagi masyarakat, sekaligus membendung dan melawan radikal terorisme melalui dunia maya,” papar Dadang Hendrayudha.