Duta Damai Dunia Maya berperan penting mengarahkan Generasi Muda di tengah Perbedaan Pendapat

Banjarmasin – Munculnya narasi-narasi hoaks, radikalisme, terorisme maupun ujaran kebencian  melalui dunia maya masih saja terus terjadi. Narasi-narasi tersebut tentunya sangat berbahaya jika sudah mempengaruhi pemikiran seseorang, apalagi jika yang menjadi sasaran adalah para generasi muda bangsa yang rentan dan mudah terpengaruh terhadap narasi- tersebut. Karena hal tersebut dapat memecah belah masyarakat bangsa ini.

Untuk itulah pentingnya membangkitkan semangat anak muda utamanya pegiat dunia maya untuk melawan dan membanjiri dunia maya dengan narasi-narasi yang damai dan menyejukkan sebagai upaya untuk menjaga persatuan di negeri ini.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Pusat Media Damai (PMD) yang berada dibawah naungan Subdit Kontra Propaganda, Direktorat Pencegahan, di Kedepurian I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi kembali menggelar Pelatihan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya BNPT tahun 2023.

Kali ini wilayah mendapatkan giliran untuk melakukan pelatihan pada Regenerasi Duta Damai Dunia Maya ini adalah Regional Kalimantan Selatan (Kalsel). Pelatihan bagi pegiat dunia maya ini berlangsung di Banjarmasin, pada Selasa (20/6/2023) hingga Kamis (22/6/2020) mendatang.

Regenerasi Duta Damai Dunia Maya yang digelar untuk kedua kalinya di Kalsel ini agar terjadi peningkatan peran dan partisipasi para penggiat dunia maya yang sudah dibentuk sebelumnya di Kalsel pada tahun 2017 lalu, terutama dikalangan generasi muda yang memiliki kemampuan di bidang Information Teknologi (IT), Blogger atau penulis dan Desain Komunikasi Visual atau DKV.

Direktur Deradikalisasi BNPT, Prof Dr. Irfan Idris, MA dalam sambutannya saat membuka acara Regenerasi Duta Damai Dunia Maya BNPT regional Kalsel, yang dibacakan oleh Kepala Seksi (Kasi) Media Literasi, Rizky Adianhar, S. Sos, mengatakan bahwa peran Duta Damai Dunia Maya sangat penting untuk mengarahkan kembali masyarakat khususnya anak muda di tengah perbedaan pendapat bahwa prinsip negara, kerukunan, persatuan, NKRI adalah mutlak dan harus dijaga serta diwujudkan  bersama-sama.

“Tentunya keberadaan Duta Damai harus mampu meyakinkan kepada para generasi muda untuk percaya diri dalam semangat bersama, berprestasi di bidangnya masing-masing dan berkontribusi secara positif untuk Indonesia,” ujar  Rizky Adianhar, S. Sos, saat membuka Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Kalsel yang berlangsung di Hotel Aston Banua, Banjarmasin, Selasa (20/6/2023) siang.

Dirinya menerangkan, perkembangan radikal terorisme dalam era-globalisasi semakin meningkat ditambah dengan berkembang pesatnya teknologi yang membuat banyaknya gerakan radikal terorisme muncul, terutama di media sosial.  Internet melalui media sosial saat ini menjadi arena baru dalam pertarungan informasi bahkan ideologi.

“Maka dari itu diperlukan wawasan untuk mampu memanfaatkan internet secara bijak. Maraknya berita bohong (hoax) di media sosial juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat yang juga turut mengancam perdamaian dan kerukunan masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, sebagai generasi yang aktif secara digital, perlu dibangun daya tangkal khususnya terhadap segala jenis potensi yang dapat memecah belah persatuan dan kerukunan masyarakat. Karena generasi muda saat ini memiliki peran penting dalam menyikapi setiap fenomena khususnya yang ada di media sosial.

“Dengan menggelorakan prinsip bela negara, setia, dan cinta NKRI, implementasi ajaran agama yang damai, mencegah pengaruh radikalisme, serta mencegah ideologi terorisme, maka kreativitas generasi muda di provinsi Kalimantan Selatan ini sangat diperlukan dalam penyebaran konten positif atau pesan damai di dunia maya,” ucapnya.

Dijelaskannya, BNPT sendiri  melalui partisipasi Duta Damai Dunia Maya saat ini sudah tersebar di 18 provinsi ditambah 2 regional Duta Damai Santri yang telah dibentuk, bertekad untuk bersama membangun sebuah gerakan berbasis kepemudaan dengan semangat nasionalisme dan menjadi penggerak dalam menyebarkan narasi cinta damai.

“Duta damai diharapkan mampu menjadi lentera untuk memberikan pesan kedamaian di tengah masyarakat yang sering kali terpecah karena perbedaan pendapat, hoaks atau bahkan ideologi,” ujarnya.

PMD sendiri bersama dengan Duta Damai mempunyai tugas untuk menghasilkan sebuah produk konten-konten kreatif, membangun toleransi, serta keberagaman bangsa Indonesia. Tujuannya tentunya untuk memberikan narasi perdamaian, menguatkan jiwa toleransi dan persatuan sesama anak bangsa.

“Pusat Media Damai sendiri dalam proses pembuatan konten media sosial harus memiliki trik dan strategi tertentu dalam pembuatannya. Setiap pesan yang disampaikan dalam konten harus sesuai dengan tema, visi dan misi, regulasi yang ada, penggunaan bahasa dan konteks yang tepat, dan lain sebagainya,” ujarnya.

PMD menurutnya bukan hanya menyediakan fasilitas untuk Duta Damai menjadi agen perdamaian, namun mendorong Duta Damai untuk lebih mengembangkan dalam hal teknik mendesain dan proses membagikan produk kreatif di media sosial. Sehingga dapat menghasilkan produk atau konten yang kompeten dan siap untuk dibagikan kepada masyarakat secara luas, terutama dalam menangkal konten-konten negatif atau menyesatkan.

“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini ilmu yang didapatkan dapat dimplementasikan, dalam membangun konten-konten khususnya konten perdamaian di Indonesia,” katanya mengakhiri.

Seperti diketahui, Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Kalselr ini diikuti sebanyak 50 peserta dimana 35 diantarnaya adalah anggota Duta Damai baru yang mengikuti pelatihan dengan memiliki keahlian di bidang IT, Blogger, dan Desain Komunikasi Visual. Sedangkan 15 orang lainnya adalah Duta Damai Dunia Maya Kalsel 2017 dan 2020.

Selama dua hari kedepan mereka akan digembleng oleh tim mentor dari PMD BNPT dengan dibekali pengetahuan terkait narasi-narasi perdamaian, sehingga nantinya mereka bisa menghasilkan produk-produk yang bisa mereka sebarkan melalui dunia maya.

.

Nantinya ke-35 Duta Damai yang baru ini akan bergabung dengan Duta Damai Dunia Maya Kalsel yang sudah ada sebelumnya untuk berperan aktif menyebarkan perdamaian sebagai upaya pencegahan paham radikal terorisme di kalangan generasi muda mealui dunia maya dan juga dunia nyata.

Turut hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut yakni Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalsel, Drs. Aliansyah Mahadi, M.A.P dan para staf PMD BNPT