Duta Damai Diharapkan Jadi Agent of Change Netralisir Konten Radikal
Terorisme di Medsos

Prigen – Duta damai dunia maya diharapkan bisa menjadi agent of change
yang bisa menetralisir perkembangan konten di media sosial yang saat
ini dijadikan kelompok radikal terorisme untuk mempengaruhi generasi
muda.

Hal itu dikatakan oleh Kasubdit Kontra Propaganda (KP) Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) Kolonel Sus. Drs. Solihuddin Nasution,
MSi, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Duta Damai
Dunia Maya BNPT di Hotel Grand Senyiur, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur,
Sabtu (7/10/2023) malam.

“Yang pertama sebagai Kasubdit KP, saya mengucapkan terima kasih atas
kehadiran dan semangat duta damai seluruh Indonesia dan duta damai
santri dalam kegiatan ini. Karena kami yakin kehadiran kita semua
sangat bermanfaat bagi masa depan bangsa Indonesia terutama generasi
muda. Diharakapkan para duta damai dunia maya semua diharapkan sebagai
agent of change yang bisa menetralisair perkembangan konten yang ada
di media sosial yang saat ini dijadikan kelompok teroris untuk
mempengaruhi generasi muda,” ujar Solnas, panggilan karibnya.

Rakornas Duta Damai Dunia Maya BNPT 2023 ini diikuti 18 Regional Duta
Damai Dunia Maya dari Sabang sampai Merauke yaitu Regional Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Timur,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,
Papua, dan Papua Barat. Ditambah dua Duta Damai Santri dari Provinsi
Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurut Solnas, keberadaan duta damai dunia maya sangat penting dalam
membantu pemerintah dalam melakukan pencegahan penyebaran paham
radikal terorisme baik secara online maupun offline. Kedepan, duta
damai dunia maya dan duta damai santri harus lebih masif menyebarkan
konten-konten damai dan persatuan.

“Sehingga dengan bahasa generasi muda, konten yang dibuat duta damai
dunia maya dan duta sanrri diyakini bisa mereduce penyebaran paham
radikal, mereduce banyaknya orang yang terpapar. Pasalnya memang
sampai tahun 2023 tingkat pertumbuhan aksi teroris itu turun 80
persen. Namun penyebaran orang yang banyak terpengaruh paham radikal
teroirisme itu banyak dalam tataran radikal dalam pemahamannya,”
ungkap Kasubdit KP.

Menurutnya, itu terjadi karena banyaknya konten-konten yang bisa
diakses generasi muda sehingga tanpa disadari akan mempengaruhi pola
pikirnya. Itu terjadi karena memang mereka tidak mau mengklarifikasi
atau bertabayyun sehingga banyak yang terpengaruh. Diharapkan para
duta damai lebih meningkatkan produksi-produksi kontennya kedepan agar
penyebaran ini minimal bisa diredam bisa mempengaruhi generasi muda
agar mereka bisa memiliki imunitas

“Karena hampir 90 persen saudara kita yang masuk jaringan teroris dari
pengakuan mereka yang sudah bebas dari penjara akibat kasus terorisme,
mereka mengaku tidak tahu saat mereka terpapar. Sehingga tugas kita
sebagai duta damai dan duta damai santri bagaimana bersama-sama
menciptakan masyarkat Indonesia  yang damai dan punya imunitas dari
penyebaran paham radikal terorisme,” ajak Solnas.

Terkait latar belakang kegiatan ini, ia mengungkapkan, pertama
Rakornas ini penting terkait bagaimana tentang pendidikan dan kampanye
perdamaian yang harus dilaksanakan secara terus menerus dan masif.
Karena sesungguhnya kelompok radikal itu small group but big plan atau
kelompok kecil tapi memiliki rencana yang besar. Mereka hanya bermodal
HP murah jadul tapi dengan semangat luar biasa mereka bisa
mempengaruhi generasi muda. Mereka mengupload setiap hari konten
bernada radikal itu.

“Karena itu kita harus memiliki kesepakatan bersama agar penyebaran
konten damai ini bisa digaungkan di semua even baik online maupun
offline,” tuturnya.

Kedua, lanjutnya, diharapkan di kesempatan ini para duta damai dan
duta santri bisa berbagi informasi apa yang sudah dilaksanakan di
provinsi masing-masing, bagaimana kolaborasi dengan stakeholder
pemerintah setempat maupun Pemda atau CSO, BUMN, dan BUMND di provinsi
masing-masing.

“Dengan demikian, dIharapkan duta damai provinsi bisa menjadi motor
pendorong lahirnya duta damai di kabupaten dan kota tapi pembiayaan
bukan dari BNPT tapi dari pemerintah daerah masing-masing. Kita harus
memiliki visi yang sama kedepan, agar kehadiran duta damai dirasakan
keberadaannya di masyarkaat dan kami yakin bahwa masih banyak
masyarakat belum tahu bahwa duta damai itu keren dan hebat,” imbuhnya.

Mengenai tema kegiatan ini journey of friendship, Kasubdit KP
menjelaskan tema itu mengandung makna bahwa negara Indonesia dibangun
dari gotong royong dari semua elemen bangsa. Ini harus teurs
digaungkan dan dikembangkan serta diaplikasikan sehingga NKRI yang
dicintai bersama akan terus berdiri tegak dan jadi role model dunia.

“Kita harus betul-betul mengambil substansi dari tema yang kita usung
ini. Kita gaungkan persahabatan dan menggali potensi perbedaan yang
kita miliki sehingga kedepan ini tidak bekerja mandiri, tidak
berpikirnya sektoral. Inilah sarana kita untuk mendukung bagaimana
kita bisa berkolaborasi dengan berbeda agama, suku, Bahasa.”

“Karena itu adik-adik harus memanfaatkan kesempatan ini second by
second untuk mengupgrade kemampuan serta hubungan antar duta damai
dengan provinsi lain. Kita harapkan juga antara duta damai jangan
bekerja sendiri harus kelompok seluruh duta damai di seluruh
Indonesia,” tuturnya.

Ia menegaskan Rakornas bertujuan untuk mendorong pembentukan hubungan
yang lebih kualitatif. Maksudnya persahabatan di duta damai dan santri
harus punya produktivitas yang meningkat karena kedepan tantangan
banyak dan variatif.

“Paham radikal terorisme itu sangat pintar membahasakan membuat konten
terkait dengan current issue atau kekinian lagi viral. Makanyya duta
damai dan duta santri harus jeli melihat bagaimana mereka
mengelaborate kondisi kekinian yang menimpa masyarakat sebagai kontra
melawan narasi propaganda kelompok radikal terorisme,” pungkas Solnas.