Badung – Generasi muda Indonesia harus berperan aktif bersama pemerintah melakukan upaya-upaya menjaga perdamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari rongrongan ideologi transnasional, terutama paham radikal terorisme. Karena itulah keberadaan Duta Damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPTRI) sangat penting untuk melawan narasi radikal terorisme dengan menyebarkan konten dan narasi-narasi perdamaian, persatuan, toleransi, dan kearifan lokal, baik secara online maupun offlin.
Hal itu dikatakan Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPTRI Mayor Jenderal TNI Roedy Widodo saat mengukuhkan Duta Damai Provinsi Bali di The Stones Hotel, Kuta, Badung, Bali, Kamis (12/9/2024). Duta Damai Provinsi Bali adalah duta damai ke-19, setelah sebelumnya BNPTRI telah membentuk duta damai di 18 provinsi seluruh Indonesia.
“Memang Duta Damai Bali yang ke-19 bukan berarti berada di urutan 19. Tapi Duta Damai Bali yang baru terbentuk harus bisa menjadi yang terbaik dalam menyebarkan pesan-pesan perdamaian, persatuan, toleransi, kearifan lokal, baik di Bali khususnya, dan seluruh Indonesia,” ujar Mayjen Roedy Widodo.
Lebih lanjut, Deputi 1 BNPTRI mengungkapkan, bahwa pengukuhan Duta Damai Bali ini adalah momen penting dalam upaya bersama mencegah penyebaran paham radikal terorisme yang marak mengancam keutuhan NKRI.
“Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis penulisan, desain komunikasi visual, informasi teknologi semata-mata, tapi lebih dari itu, duta damai merupakan investasi dalam bentuk generasi muda yang mampu berdiri sebagai benteng perdamaian di dunia digital dan nyata
melalui kreatifitas dan ketrampilan adik-adik yang diperolah. Kami yakin bahwa kalian dapat berkontribusi besar dalam menyebarkan pesan damai, toleransi, harmoni, dan menerima perbedaan,” papar Roedy.
Ia menjelaskan bahwa hasil riset pengguna internet tahun 2024 ini meningkat. Berdasarkan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi internet 79,9 persen di awal tahun 2024. Sementara tahun sebelumnya 78,1 persen. Pertumbuhan ini mencermingkan adopsi digital makin luas. Platform ini tentunya digunakan kelompok radikal dan militan dalam mengembangkan jaringannya.
Kemudian, lanjut Mayjen Roedy, beberapa platform media sosial seperti YouTube tercatat 139 juta pengguna, mencapai 75 persen total pengguna internet di Indonesia. Selanjutkan Facebook 63,5 persen penggna internet, sedangkan TikTok 126,8 juta. Rata-rata penggunanya berusia 18 tahun keatas yang mencakup 68,5 persen. Di tahun yang sama pengguna intenet didominasi generasi muda diantaranya Gen Z 87,2 persen, sedangkan Milnenial 93,1 persen, sisanya adalah tua atau kolonial.
“Artinya ini menunjukkan generasi muda memiliki kontribusi signifikan penggunaan internet di negara ini,” tukasnya.
Ia juga mengungkapkan hasil penelitian BNPT 2023, Indeks Potensi Radikalisme meningkat 1,7 persen dibandingkan 2022 pada dimensi pemahaman dan sikap, meski dari dimensi tindakan mengalami penurunan. Ini harus menjadi kewaspadaan bersama terutama bagi kaum perempuan, gen z dan masyarakat yang aktif di internet dalam mencari dan menyebar konten keagamaan. Apalagi penelitian itu mengungkap bahwa terdapat tiga kelompok rentan yang mudah disusupi, direkrut, dan mudah terpapar yaitu perempuan, remaja, dan anak-anak.
Ditambah lagi, dari hasil riset Setara Institute 2023, tren toleransi di kalangan siswa mengalami peningkatan 61,6 persen jadi 70 persen. Dari siswa pasif 2,4 persen menjadi aktif 5 persen. Itu artinya mengalami peningkatan 100 persen, sedangkan siswa kategori terpapar dari 0,3 persen jadi 0,6 persen.
“Hasil riset ini menegaskan pentingnya duta damai untuk melakukan kontra narasi dengan terus mengimplementasi ilmu pengetahuan yang berangkat dari hobi, talenta, kemampuan yang dimiliki adik-adik sekalian. Karena yang tahu selera anak muda ya anak muda itu sendiri. Gak mungkin anak muda muda dikontra oleh generasi kolonial,” terang Roedy.
Ia menguraikan bahwa Duta Damai BNPT Provinsi Bali ini adalah platform harapan dalam memperkuat persatuan dan kedamaian di Pulau Dewata. Mereka akan menjadi pioner di lingkungan masing-masing melalui pengetahuan dan keterampilan menciptakan dan menyebarkan konten yang menginspirasi dan mereduksi masyarakat dalam menangkal pengaruh buruk paham radikal terorisme.
Mayjen Roedy Widodo melanjutkan bahwa BNPTRI melakukan pencegahan dalam rangka penanggulangan terorisme melalui tiga cara yaitu kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi. Dalam hal ini, Duta Damain BNPT termasuk dalam kontra radikalisasi yang didalamnya terdapat kontra narasi, kontra ideologi, dan kontra propaganda.
Untuk melakukan itu, lanjutnya, BNPT mengggunakan strategi pentahelix yaitu kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga serta Pemerintah Daerah (Pemda), masyarakat, akademisi, pengusaha, dan media.
“Tentu kegiatan duta damai ini adalah bagian dari pentahelix. Kita berkolaborasi dengan Pemda, akademisi, masyarakat, dan media karena adik-adik ini latar belakangnya dari mahasiswa, ormas, dan media, penggiat literasi dan hobinya digital,” kata Roedy.
Ia yakin dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi yang tinggi dan kuat, duta damai dapat menciptakan lingkungan kondusif dan damai di tengah keberagaman, khususnya di Pulau Bali. Apalagi Bali dengan kakayaan budaya dan tradisi merupakan contoh nyata bagaimana perbedaan dapat hidup bersampingan dalam harmoni.
“Mari kita jaga bersama nilai-nilai ini dan sebarkan semangat perdamaian ke seluruh negeri. Berbeda-beda tetap satu jua, tan hana dharma mangrwa.Itu harus kita junjung tinggi sesuai semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan perkuat serta amalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.” tukasnya.
Pada kesempatan itu, Deputi 1 BNPTRI menitipkan Duta Damai BNPT Provinsi Bali kepada Pemerintah Provinsi Bali seluruh Forkompinda Bali.
“Kami berharap Duta Damai Bali bisa diterima dengan baik dan didukung secara penuh dalam melaksanakan tugas mulai kedepannya,” tandas Mayjen Roedy Widodo.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Provinsi Bali I Nyoman Ngurah Wiryanata yang mewakili Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya menyambut sangat baik kehadiran Duta Damai Bali.
“Saya atas nama Pj Gubernur mengapresiasi tinggi pengukuhan Duta Damai Bali. Sesuai arahan Pj Gubernur, kita akan siapkan sekretariat Duta Damai Bali di Kesbangpol sekaligus bergabung dengan purna Paskibraka. Mudah-mudahan tiap bulan bisa diskusi sehingga adik-adik bisa mencari akan persoalan dan menyelesaikan persoalan radikalisme dan terorisme, khususnya di Bali,” ujar Ngurah Wiryanata.
Ia yakin keberadaan Duta Damai BNPT Bali akan memperkuat kolaborasi pemerintah dan non pemerintah dalam memperkuat kontra radikalisasi. Pihaknya juga akan memastikan program akan berjalan efektif dan berkelanjutan dalam membangun narasi positif.
“Barangkali adik-adik Duta Damai BNPT Bali adalah yang ke-19, tapi jangan ragu dari 19 kita akan beranjak jadi nomor satu. Kami yakin dan akan dorong dengan fasilitasi Duta Damai BNPT Bali untuk menjadi yang terbaik, khususnya melindungi Bali dari kejamnya radikalisme dan terorisme,” tandas Ngurah Wiryanata.
Pengukuhan Duta Damai BNPT Bali itu Direktur Pencegahan BNPT Prof. Dr. Irfan Idris, MA, Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Kolonel Cpl Hendro Wicaksono, SH, MKrim, perwakilan Kapolda Bali, perwakilan Pangdam Ngurai Rai, dan pengurus FKPT Bali, serta perwakilan dari dinas terkait.