Dulu Kampung Teroris, Kini Kampung Sidodadi Aceh Tamiang Jadi Kampung Pancasila

Kualasimpang – Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Mabes
TNI menetapkan Kampung Sidodadi di Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh
Tamiang sebagai nominasi Kampung Pancasila 2024.

Status ini merupakan langkah maju yang sangat positif mengingat
beberapa tahun lalu Kampung Sidodadi dicap sebagai kampung teroris.
Label kampung teroris ini sendiri disebabkan sejumlah orang ditangkap
Densus 88/AT.

“Kami sangat senang Sidodadi masuk sebagai kategori Kampung
Pancasila,” kata Dandim 0117/Atam Letkol Inf Andi Ariyanto, Rabu
(20/11/2024).

Pernyataan ini disampaikan Andi di sela kunjungan kunjungan Staf
Teritorial TNI Angkatan Darat yang merupakan tim peninjauan dan
penilaian offline lomba Kampung Pancasila tahun 2024.

“Dengan pencanangan Kampung Pancasila ini kami tentunya menyambut baik
serta siap mendukung keberadaan Kampung Pancasila karena keberadaannya
sangat bernilai strategis,” terang Andi.

Langkah strategi ini dijabarkannya dalam upaya memantapkan solidaritas
serta meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan antar-warga guna
menciptakan masyarakat yang rukun, santun, damai dan harmonis dalam
bingkai Bhineka Tunggal Ika.

”Sehingga tujuan kita untuk membentuk Kampung Pancasila bermarwah,
maju dan sejahtera dengan mudah dapat kita capai. yakinlah, jika kita
tidak menyatu, tidak bersama, tidak rukun dan tidak damai, maka sebaik
apapun tujuan dan program pembangunan tidak akan pernah bisa kita
wujudkan,” sambungnya.

Ketua tim peninjauan dan penilaian offline lomba Kampung Pancasila,
Letkol Inf Robbi Firdaus menjelaskan ada 15 kampung yang masuk
kriteria lomba Kampung Pancasila tingkat pusat. Ke 15 kampung ini
tersebar pada 15 Kodam dan 45 Kodim, di mana tiap Kodam mengirimkan 1
perwakilan desa terbaik

Adapun kriteria yang dinilai pada Lomba Kampung Pancasila ini adalah
bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam empat
aspek yaitu, ketahanan pangan, UMKM, pemberdayaan Karang Taruna dan
perlawanan rakyat (Wanra) atau Linmas di masing-masing wilayah yang
ikut berlomba.

“Kita berharap apa yang kita lihat dari medsos sesuai dengan fakta dan
kenyataannya di lapangan, kalau perlu harus lebih bagus kenyataannya
di lapangan,” tandasnya.