New York – Seorang mantan mahasiswa di Minnesota mengaku berusaha untuk bergabung dengan Al Qaeda dan mencoba membakar beberapa gedung universitas. Dikutip New York Post pada Minggu (30/8), Tnuza Jamal Hassan (22 tahun), dari Minneapolis, mengaku bersalah karena berusaha memberikan dukungan material kepada Al Qaeda.
Di Kantor Pengacara Amerika Serikat untuk Distrik Minnesota, ia mengumumkan tindakan itu ia lakukan ketika dia masih mahasiswa baru di Universitas St. Catherine di St. Paul. Dokumen pengadilan menunjukkan Hassan menulis surat pada Maret 2017 dan secara anonim mengirimkannya kepada 2 siswa lain yang dia mencoba merekrut untuk organisasi Al Qaeda.
Hassan, penduduk asli AS, kemudian membeli tiket pulang-pergi pada September 2017 dari Bandara Internasional Minneapolis-Saint Paul ke Dubai, Uni Emirat Arab, dan tiket kedua dari Dubai ke Kabul, Afghanistan, kata jaksa federal.
Perjalanan Hassan akhirnya dihentikan di Dubai karena dia tidak memiliki visa untuk memasuki Afghanistan.
Pada Rabu (26/8), ia mengatakan bahwa dia tidak berencana untuk kembali ke AS dan ingin bergabung dengan Al Qaeda. Dia tidak berencana untuk berperang untuk kelompok teroris tersebut, tetapi mengatakan dia ingin mendukungnya “dengan cara lain,”
Hassan meninggalkan rumah keluarganya pada Januari 2018 dan pindah ke ruang asrama Universitas St. Catherine. Sekitar 9 hari kemudian, dia mencoba menyalakan api di 6 gedung di sekolah itu.
Hassan mengakui dia mencoba membakar gedung-gedung itu sebagai tindakan pembalasan terhadap AS karena menentang Al Qaeda di Afghanistan, kata jaksa federal.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam kebakaran yang terjadi di asrama yang memiliki fasilitas penitipan anak, di mana ada 33 anak dirawat, menurut lapor Associated Press
Hassan mendapat tuduhan lain karena berbohong kepada FBI selama kejadian kebakaran pada Desember lalu. Dia terancam hukuman 20 tahun penjara dan diawasi pembebasannya selama sisa hidupnya.