Dua Yayasan Eks Napiter Tegaskan Komitmennya Bantu Program Deradikalisasi

Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) mengajak Forum Komunikasi Aktivis Akhlakulkarimah Indonesia (FKKAI) dan Yayasan Persadani dalam upaya menjaga masyarakat Indonesia yang pernah terpapar ideologi kekerasan melalui program deradikalisasi.

“Mari kita bersama-sama menjaga bangsa dan negara kita yang damai antiradikalisme dan antikekerasan. Mari kita juga peduli dalam deradikalisasi dan mendampingi napiter dan eks napiter beserta keluarganya agar mereka tidak kembali terpapar paham radikalisme dan terorisme,” kata Kepala BNPT RI Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel saat bertemu dengan (FKKAI) dan Yayasan Persadani di Kantor BNPT RI, Sentul, Jawa Barat, Kamis (20/7/2023).

Komjen Rycko mengajak kedua organisasi ini untuk terus menyebarkan benih-benih antiradikalisme dan kekerasan, terutama dalam rangka pencegahan dan deradikalisasi berbasis soft approach atau pendekatan lunak.

Kepala BNPT RI melihat sangat riskan bagi eks napiter dan keluarga mereka untuk kembali dipengaruhi oleh jaringan terorisme. Untuk itu, mereka harus mendapatkan pendampingan, terutama melalui pemberdayaan ekonomi.

“Kita tidak ingin melihat keluarga, anak, dan istri mereka menjadi dendam dan dimanfaatkan oleh jaringan terorisme untuk bergabung dengan mereka. Oleh karena itu, kita dapat membantu pendampingan istri dan anak-anak mereka,” ucap Rycko.

Adapun pendampingan yang dia maksud adalah dengan memberikan pekerjaan, sementara untuk yang anak-anak dapat dibantu melalui kesempatan untuk bersekolah.

“Begitu pula dengan yang telah kembali ke masyarakat dapat memiliki pekerjaan,” katanya.

Sementara itu, perwakilan dari Yayasan Permadani mendukung penuh BNPT RI dalam upaya penanggulangan terorisme, terutama terkait dengan deradikalisasi. Yayasan Persadani akan ikut membantu keberhasilan program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) Temanggung.

“Kami siap membantu program deradikalisasi salah satunya dengan membantu pemasaran dan penjualan produksi kopi di KTN Temanggung,” kata Ketua Yayasan Persadani Sri Pujimulyo Siswanto.

Hal senada disampaikan oleh Perwakilan dari FKAAI M. Nasir Abas yang juga seorang mantan anggota organisasi terorisme. Ia mengatakan bahwa FKAAI akan berupaya maksimal dalam mengajak mantan napi terorisme untuk berubah haluan dalam rangka mencintai dan membela NKRI.

“Dahulu kami (para mantan napiter) militan memperjuangkan negara Islam, sekarang kami harus militan membela NKRI,” ucapnya.