Ambon – Acara Workshop BNPT Video Festival 2017 tingkat SMA Sederajat yang digelar Subdit Kewaspadaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinassi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Maluku di Hotel Biz, Ambon, Rabu (23/8/2017) dihadiri dua tokoh perfilman di Tanah Air
Dua orang tersebut yakni Sujiati Eka Tjandra Sari atau yang lebih dikenal dengan nama Tjandra Wibowo yang selama ini dikenal sebagai mantan reporter dan penyiar televisi swasta yang sekarang menjadi produser film dokumenter
Tokoh film lain yang dihadirkan dalam workshop tersebut adalah Annisa Putri Ayudya yang selama ini dikenal sebagai aktris film berjudul “BANGKIT!”, “Guru Bangsa: Tjokroaminoto”, dan juga mendapat gelar Putri Indonesia Intelegensia 2011.
Keduanya dihadirkan untuk menjadi narasumber sekaligus memberikan materi mengenai tata cara pembuatan film dan pengalamannya selama menjadi pemeran film kepada para pelajar tersebut agar dapat menghasilkan video-video yang bermutu yang akan dilombakan di tingkat nasional.
Dalam kesempatan tersebut Tjandra Wibowo menjelaskan kalau dalam workshop tersebut dirinya lebih menekankan pada penguasaan materi dari para peserta mengenai bagaimana para pelajar tersebut bisa merasakan membuat film yang baik dan benar.
“Saat saya memberikan touch ke para peserta mengenai tema Di Bawah Sang Merah Putih, rata-rata para peserta sudah bisa memahami. Tapi pada saat eksekusinya yang memang menjadi pekerjaan rumah (PR) tersendiri, walaupun di suatu kelompok dia bisa simple karena mengetahui keterbatasannya.
Hal tersebut menurutnya justru bisa masuk mengenai materi yang ingin para peserta sampaikan. Namun demikian dalam pelaksanaanya masih perlu untuk dirapikan lagi. “Tapi secara keseluruhan saya merasa anak-anak ini memiliki potensi yang sangat bagus,” ujar wanita kelahiran Bogor ini
Dengan adanya workshop BNPT Video Festival di provinsi Maluku ini dirinya berharap para pelajar dari Maluku berminat banyak untuk mengirimkan video karya-karyanya, apalagi dengan telah ia telah berikan contoh-contoh video
“Dengan adanya contoh-contoh video itu tadi harusnya mereka bisa lebih berimprovisasi lebih bagus dan bisa masuk perinkat 10 besar nasional,” ujar wanita yang dalam karir presenternya banyak terjun di dunia politik dan sosial ini mengakhiri.
Seperti diketahui, saat memberikan materi Tjandra membagi para peserta menjadi lima kelompok di mana setiap kelompok diisi sebanyak empat atau lima orang. Mereka diminta memebuat video pendek berdurasi sekitar satu menit dengan alat yang seadanya seperti smartphone. Hasilnya sebagian besar peserta telah memiliki bakat tentang perfilman.
Sementara itu, Putri Ayudya yang juga bertindak menjadi mentor dalam acara workshop tersebut membagikan pengalamannya selama ini dalam melakukan beberapa produksi film. Ia menyampaikan bahwa yang utama dalam proses sebuah film adalah setiap pihak saling menghargai.
“Aktor tentu tidak dapat bekerja sendiri. Sebuah film adalah kerja kolektif yang melibatkan banyak orang. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dari sejak pembuatan ide. Kita harus terbiasa untuk langsung cair (berkomunikasi) dengan orang-orang baru sebagai satu tim dalam film tersebut,” ujar artis kelahiran, Jakarta 20 Mei 1988 ini.
Selain berbagi pengalaman dalam proses pembuatan film, dalam kesempatan tersebut Putri juga sambil sesekali bermain game untuk ice breaking sebagai upaya untuk membangun atmosfer yang menyenangkan dalam workshop.
“Semoga bekal contoh dan materi ini tidak menyebabkan teman-teman membuat film yang seragam. Karena meski satu tema, selera dan gaya kreasi kita beragam, seperti Indonesia,” ujar Putri di akhir sesinya.