Riyadh – Pasukan keamanan Arab Saudi menewaskan dua orang dan membekuk lima lainnya saat penggerebekan tempat persembunyian jaringan teroris terkait Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Dinas Keamanan Negara mengungkapkan kepolisian menggerebek tiga lokasi di ibu kota Riyadh dan kota timur Dammam terlibat baku tembak di salah satu lokasi.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi melalui kantor berita Saudi Press Agency (SPA), Jumat (6/10/2017) menyatakan para pria terduga ISIS itu berencana untuk melaksanakan aksi teror. Seorang pria yang menolak menyerahkan, kemudian meledakkan diri di sebuah rumah di Riyadh timur yang menjadi lokasi pembuatan sabuk bom bunuh diri. Aparat kemudian terlibat baku tembak dengan salah seorang tersangka di sebuah apartemen dan pria tersebut akhirnya tewas.
Sebelumnya, Arab Saudi dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency menangkap 22 orang, termasuk warganegara Qatar, dengan tuduhan menyebar hasutan di media sosial. Kepolisian setempat mengumumkan, penangkapan 21 warganegara Arab Saudi dan satu warga Qatar itu dilakukan karena mereka menyebar video yang berisi hasutan di media sosial. Mereka terancam hukuman lima tahun penjara berdasarkan peraturan mengenai kejahatan dunia maya.
Kementerian Dalam Negeri mengumumkan penangkapan 24 orang karena berdemonstrasi di depan kantor gubernur Hail setelah mereka dipengaruhi oleh keterangan palsu di media sosial. Walaupun kementerian tersebut tidak menjelaskan sifat postingan di media sosial, kementerian itu menyoroti penyelidikan yang dilancarkan untuk mengetahui peran mereka dalam kasus tersebut.