Makassar – Dua terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Sleman dan Yogyakarta pada Kamis dan Jumat (13-14/12) pekan lalu, diketahui mulai belajar agama di tempat Ustaz Basri di perumahan Bukit Hartako Indah Daya, Makassar, Sulawesi Selatan.
AA dan IA sudah lama belajar agama di sana. Mereka mengikuti jejak ayahnya yang berinisial AH yang lebih dulu belajar di tempat Ustaz Basri. Pada akhirnya, ia pun mengajak kedua anaknya dan terakhir istrinya yang juga mulai ikut belajar agama.
“Mereka memang selalu belajar agama di belakang (tempat Ustaz Basri). Biasanya yang pergi ke belakang itu tertutup orangnya,” ujar salah seorang tetangga terduga teroris tersebut yang tak ingin disebutkan namanya, Senin (17/12).
Baca juga : Jelang Natal & Tahun Baru 2019, Polrestabes Medan Waspadai Aksi Terorisme
Tempat tinggal AA dan IA, sambungnya, memang berdekatan dengan tempat kajian atau masjid Ustaz Basri di perumahan tersebut. Masih satu RW, namun beda RT.
Menurut tetangganya, keluarga AH sangat tertutup. Namun untuk masalah ibadah mereka tetap ke masjid. AH dan keluarganya sangat jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
Berbeda saat AA dan IA belum belajar agama di tempat Ustaz Basri. Keduanya masih sering bersosialisasi. Apalagi saat mereka masih bekerja di media.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Alimin mengatakan bahwa jamaah Ustaz Basri sudah mulai bersosialisasi dengan warga lainnya semenjak Ustaz Basri meninggal beberapa bulan lalu.
“Sudah tidak ada lagi yang mencurigakan di tempat Ustaz Basri. Mereka yang ada di tempat itu sudah turun bersosialisasi dengan warga sekitar. Kalau ada kerja bakti, mereka juga turun,” jelasnya.