Jakarta – Dua ledakan di depot amunisi kantor polisi divisi anti-terorisme di barat laut Pakistan menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai lebih dari 50 orang pada Senin, kata polisi setempat
Dikutip dari Reuters, Selasa (25/4), kepala polisi provinsi Akhtar Hayat mengatakan, ledakan itu mengguncang kantor kontra-terorisme di barat laut Lembah Swat, yang sudah lama dikuasai oleh militan sebelum dihancurkan dalam operasi militer pada 2009.
Juru bicaranya mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kemudian bahwa amunisi terbakar, “kemungkinan besar karena korsleting listrik. Sejauh ini tidak ada bukti serangan dari luar.”
Polisi dan militer Pakistan memiliki kehadiran yang signifikan dari staf kontra-terorisme mereka di lembah, yang rentan terhadap pemberontakan.
Para militan juga menembak dan melukai Peraih Nobel Malala Yousafzai pada 2012 di lembah yang indah, tempat kelahiran Mullah Fazlullah, mantan kepala Taliban Pakistan, yang terbunuh dalam serangan udara di negara tetangga Afghanistan pada tahun 2018.
Aspek lain dari ledakan sedang diselidiki, kata juru bicara itu.
Sebagian besar dari mereka yang tewas dalam ledakan itu adalah petugas kontra-terorisme polisi, kata Hayat, seraya menambahkan bahwa seorang wanita dan anaknya yang sedang melewati gedung juga tewas.
Kepala daerah departemen anti-terorisme Sohail Khalid mengatakan kepada wartawan bahwa ledakan itu tampaknya bukan serangan bunuh diri atau aksi terorisme lainnya.
“Ada sebuah toko di mana kami memiliki senjata dalam jumlah besar, dan sampai sekarang kami percaya bahwa mungkin ada beberapa ledakan di dalamnya karena kecerobohan” katanya, menambahkan, “Kami membiarkan semua pilihan kami tetap terbuka.”
Sebuah administrasi rumah sakit mengatakan menerima beberapa orang yang terluka untuk perawatan, beberapa dari mereka dalam kondisi kritis.