Washington – Dua anggota ISIS yang berjuluk The Beatles akan diekstradisi ke Amerika Serikat (AS) dalam beberapa pekan mendatang. Keduanya diduga turut ambil bagian dalam penyiksaan dan pembunuhan beberapa sandera Barat, termasuk jurnalis James Foley.
Alexanda Kotey dan El Shafee Elsheikh dituduh terlibat dalam penculikan sandera internasional, termasuk pekerja bantuan asal AS Kayla Mueller dan Peter Kassig serta jurnalis AS James Foley dan Steven Sotloff. Keduanya kini ditahan di tahanan militer AS di Irak.
Kotey dan Elsheikh mengakui keterlibatan mereka dalam penangkapan Mueller untuk pertama kalinya dalam sebuah wawancara yang diperoleh secara eksklusif oleh NBC News, yang ditayangkan pada bulan Juli lalu. Mueller disiksa dan dilecehkan secara seksual sebelum tewas pada tahun 2015.
Dalam wawancara tersebut, pria tersebut juga mengakui untuk pertama kalinya telah membunuh Foley, yang dipenggal kepalanya di depan kamera pemimpin gang jagal ISIS The Beatles, Mohammed Emwazi, yang terbunuh oleh rudal Hellfire yang ditembakkan dari drone CIA pada tahun 2015.
“Saya sendiri yang mengambil email dari dia,” kata Elsheikh, yang berarti dia mendapat alamat email yang bisa digunakan ISIS untuk meminta tebusan dari keluarga.
“Dia berada di sebuah ruangan besar, gelap dan dia sendirian, dan dia sangat ketakutan,” imbuhnya seperti dikutip dari NBC News, Rabu (7/10/2020).
Dalam sebuah email yang direview oleh NBC News, ISIS menuntut agar Mueller membayar 5 juta euro dan mengancam bahwa jika tuntutan tidak dipenuhi, mereka akan mengirimkan “gambar mayat Kayla” kepada keluarga tersebut.
Ditangkap oleh pasukan Kurdi pada tahun 2018, Kotey dan Elsheikh diserahkan ke pasukan AS tahun lalu dan telah berada dalam tahanan militer AS di Irak di tengah pertanyaan tentang bagaimana dan kapan mereka akan menghadapi keadilan. Jaksa AS di Distrik Timur Virginia telah menyelidiki kasus tersebut. Otoritas Inggris juga telah menyelidiki.