DPR RI Diharapkan Berperan Penting Perkuat Isu Perlindungan bagi Perempuan dan Anak Korban Konflik

Jakarta – Inagurasi pembukaan Konferensi Parliamentary Union of the
OIC Member States (PUIC) atau Konferensi Parlemen Negara Organisasi
Kerjasama Islam (OKI ke-19 di Ruang Paripurna Gedung Nusantara,
Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025) malam.
Konferensi PUIC ke-19 dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto. Indonesia
didapuk menjadi ketua presidensi PUIC.

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengaku bangga Indonesia
menjadi ketua PUIC. Dia berharap peran DPR dalam forum parlemen
negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
dapat memperkuat isu perlindungan bagi perempuan dan anak, khususnya
yang menjadi korban konflik.

“Salah satu isu yang menjadi perhatian kami adalah bagaimana PUIC ini
dapat memainkan peran dalam upaya perlindungan bagi perempuan, anak,
dan kelompok rentan,” kata Cucun kepada wartawan, Rabu (14/5/2025).

Cucun bersama seluruh pimpinan DPR lain menghadiri salah satu sesi
pada sidang ke-19 PUIC adalah pembahasan mengenai peran strategis
perempuan dalam menyelesaikan konflik dan membangun perdamaian, baik
di tingkat lokal maupun regional. Sesi ini menyoroti perempuan bukan
sekadar korban dalam konflik, tetapi juga agen perubahan yang efektif
dalam membangun rekonsiliasi.

“Sudah berapa banyak perempuan dan anak-anak yang menjadi korban
perang di berbagai belahan dunia. Bukan hanya secara fisik, tapi juga
bagaimana perempuan dan anak harus kehilangan hak-hak mereka. Baik hak
kesehatan, hak pendidikan dan lain-lain,” tuturnya.

Legislator PKB ini berharap negara-negara OKI semakin mendukung
perlindungan perempuan dan anak. Ia ingin adanya pesan bahwa hak anak
dan perempuan korban konflik dapat terpenuhi.

“Dan DPR sebagai Ketua Uni Parlemen negara-negara OKI harus semakin
mendorong, memfasilitasi, dan menguatkan pesan bagaimana dunia
memastikan hak-hak perempuan dan anak korban konflik dapat terpenuhi,”
kata Cucun.

Lebih lanjut, ia menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung
kemerdekaan Palestina yang juga menjadi salah satu fokus yang dibahas
pada Sidang PUIC. Presiden Prabowo dalam pembukaan PUIC ke-19 pun
menyampaikan komitmen yang sama terkait Palestina.

“Sama seperti yang disampaikan Presiden Prabowo, Indonesia tegas
mendukung kemerdekaan Palestina. Kami di DPR juga terus melakukan
berbagai upaya untuk saudara-saudara kami di Palestina,” ujar Cucun.

“Termasuk di dunia muslim. Banyak perempuan berada di garis depan
dalam upaya penyelesaian konflik dan pembangunan perdamaian. Kita
harus terus menguatkan suara mereka, mengakui kontribusi mereka, dan
memastikan bahwa mereka menjadi pusat dalam setiap proses resolusi
konflik,” sambungnya.

Cucun pun menegaskan komitmen DPR untuk menjadi mitra dalam memajukan
agenda perlindungan perempuan, anak, serta isu-isu kesejahteraan
sosial. Baik di kawasan Asia Tenggara maupun dalam konteks dunia Islam
yang lebih luas.

“Sidang PUIC ke-19 menjadi momentum penting untuk mempertegas bahwa
perdamaian sejati hanya dapat tercapai ketika seluruh masyarakat,
termasuk perempuan dan anak, diberdayakan serta dilindungi
sepenuhnya,” tandas Cucun.