Jakarta – Kalangan DPR RI mendukung aspek pencegahan sebagai konsep utama penanggulangan terorisme sebagaimana diusung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol Drs. M. Tito Karnavian. Diyakini, keberadaan mantan Kapolda Metro Jaya ini akan meningkatkan kinerja BNPT dalam mencegah ancaman terorisme di Indonesia.
“Sebagai Dewan Syuro PKB, saya menyambut baik pengangkatan Irjen Tito Karnavian sebagai Kepala BNPT. Pengetahuannya banyak dan mendalam soal jaringan terorisme dan cara penanggulangan nya. Itu bisa menjadi bekal yang sangat berguna dalam membawa BNPT ke depan,” kata Anggota Komisi VIII DPR RI KH Maman Imanulhaq di Jakarta, Rabu (23/3/2016).
Menurut Kiai Maman, sosok Tito adalah pembelajar yang cerdas, tekun dan teliti. Berbasis ilmu pengetahuan dan pengalamannya, Tito dinilai sebagai orang yang tepat memimpin BNPT. Selain itu Tito Karnavian juga banyak menghabiskan kariernya di dunia pemberantasan teroris. Tito juga terkenal sebagai komunikator yang hangat dan ulung.
“Saat saya sebagai Koordinator Kaukus Pancasila DPR RI melalukan meeting dengan tim Mabes POLRI, Kapolri Jendral Badroddin Haiti sempat memuji pendekatan Tito kepada kelompok intoleran dan radikal di Ibu Kota Jakarta. Karenanya, saya yakin dengan profesionalitas dan skill yang dimiliki pak Tito Penanggulangan terorisme di Indonesia akan mengalami kemajuan,” katanya.
Sebagai Wakil Ketua lembaga Dakwah NU, dia juga berharap Pak Tito lebih banyak melibatkan Ormas Keagamaan dalam melakukan sosialisasi ajaran agama yang toleran dan damai, mendeteksi kelompok radikal dan intoleransi serta menyebar luaskan nilai kebangsaan dan kemanusiaan di berbagai forum termasuk saat khutbah jumat dan acara keagamaan lainya.
“Terorisme tidak hanya dilawan dengan cara yang keras dan tegas tapi pendekatan yang lebih halus, sistemik dan manusiawi,” ungkap Kiai Maman.
Pendapat serupa dikatakan Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani, SH, Msi. M. “Dengan pengalamannya selama ini menangani terorisme dan dengan ilmu yang dipelajarinya di Inggris, Irjen Tito Karnavian akan mampu meningkatkan kinerja BNPT,” ungkapnya.
Politisi dari PPP itu berharap BNPT lebih masif lagi dalam menjalankan program pencegahan. Itu penting karena ancaman terorisme saat ini sudah sangat meresahkan. Baik di lingkungan masyarakat, sekolah, maupun melalui kecanggihan teknologi internet, serta media sosial.
Arsul menambahkan, langkah humanis itu sangat efektif karena masyarakat menjadi salah satu faktor penting dalam pencegahan terorisme. Karena itulah masyarakat harus dirangkul dan diberi pemahaman agar peka dan selektif dalam mengamankan lingkungannya dari kemungkinan dijadikan tempat para pelaku teror bertempat tinggal. Selain itu, masyarakat juga dituntut untuk meningkatkan pemahaman ideologi bangsa yaitu Pancasila serta memperkuat pemahaman agama Islam yang moderat terutama bagi umat muslim.
Ia mengungkapkan bahwa aksi-aksi terorisme tidak bisa dihabisi dengan cara-cara penindakan. Apalagi ketika proses penindakan itu mengesampingkan sisi-sisi Hak Azasi Manusia (HAM) dan menjauhi prinsip-prinsip ‘due process of law’ yang benar.
“Kedepan aspek pencegahan menjadi sangat penting dan merupakan kerja besar pemerintah bersama elemen-elemen masyarakat,” tukasnya.