Surabaya – Awal semester genap tahun ajaran 2023/2024, dosen pengampu
mata kuliah umum (MKU) dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag)
Surabaya mengadakan diskusi rutin bulanan. Diskusiberlangsung di Ruang
Pascasarjana Untag Surabaya pada Selasa (27/2/2024) dengan membahas
materi yang relevan bagi para pengampu mata kuliah Agama, Patriotisme,
Bahasa Indonesia, dan Kewarganegaraan, yakni Pencegahan Radikalisme
dan Terorisme.
Dr. Moh Mukhrojin, MSi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan
Sukolilo dan dosen MKU Agama Islam di Untag Surabaya ini menjadi
narasumber utama dalam diskusi ini.
Dalam paparannya, Moh Mukhrojin menguraikan ancaman radikalisme dan
terorisme di Indonesia, ia menyoroti potensi ancaman yang dapat muncul
dari berbagai faktor seperti pemahaman keagamaan yang keliru dan
kesenjangan ekonomi.
“Semua itu harus kita pahami supaya paham radikalisme tidak masuk ke
kampus. Kita harus melakukan pencegahan sejak dini,” ucapnya.
Sementara itu, diskusi ini dipandu dengan apik oleh Sekretariat MKU
Untag Surabaya, Ghulam Maulana, dan disambut dengan antusiasme oleh
para peserta. Salah satu peserta, Wiwik Afifah, yang juga Kaprodi Ilmu
Hukum Untag Surabaya, menyoroti keberadaan ancaman radikalisme yang
nyata di lingkungan sekitar dan menekankan pentingnya menciptakan
konten-konten positif sebagai upaya menanggapi konten-konten negatif
yang tersebar di media sosial.
“Saat ini konten dan informasi yang rawan menyebar paham radikalisme
berseliweran di media sosial. Oleh karena itu, kita juga harus aktif
membuat konten konten positif sebagai narasi tandingan atas konten
negatif dari mereka yang menyebarkan radikalise dan terorisme,” ujar
Wiwik
Dr. Bambang Kusbandrijo, Ketua Dosen MKU Untag Surabaya, menjelaskan
bahwa diskusi rutin bulanan ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan
dan pengalaman para dosen pengampu MKU melalui pertukaran gagasan.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa diskusi-diskusi serupa akan
digelar setiap bulan dengan melibatkan dosen MKU sebagai narasumber.
“Dalam rangka mendukung inisiatif ini, kami juga sedang menyiapkan
tiga buku dengan topik yang relevan, yaitu antikorupsi, radikalisme
dan terorisme, serta era digital dan pembangunan karakter bangsa,”
tambahnya.
Dengan demikian, diskusi dan inisiatif penulisan buku ini menjadi
langkah nyata Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam menghadapi
tantangan radikalisme dan terorisme serta memperkaya wawasan akademik
bagi para dosen dan mahasiswa.