Salatiga – Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp. OG secara resmi
membuka Lomba Senam dan Pidato untuk kategori SD dan SMP yang
berlangsung di Pendopo Bung Karno, Kompleks Kantor DPRD Kota Salatiga,
Selasa (17/6/2025). Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota
Nina Agustin, Ketua DPRD Dance Ishak Palit, Ketua Perswara Meidy
Dance, serta para kepala sekolah dari berbagai jenjang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Robby menyampaikan apresiasi atas
inisiatif DPRD Kota Salatiga dan Perswara sebagai penyelenggara
kegiatan. Ia menekankan bahwa lomba ini bukan semata ajang kompetisi,
tetapi juga wadah strategis dalam membentuk karakter siswa sejak dini,
khususnya dalam menumbuhkan semangat cinta tanah air dan penghargaan
terhadap jasa para pahlawan.
“Lomba senam ini tidak hanya melatih fisik, tapi juga menanamkan
kebiasaan hidup sehat. Harapannya, ini menjadi kebutuhan yang tumbuh
dalam keseharian anak dan keluarga, sekaligus memperkuat citra
Salatiga sebagai kota olahraga dan kota tertoleran,” ungkap Robby.
Terkait lomba pidato, ia menyebut kegiatan tersebut sebagai metode
pembelajaran luar kelas yang efektif. Menurutnya, siswa dilatih untuk
mengasah kemampuan berbicara di depan umum, serta menyampaikan gagasan
secara percaya diri dan terstruktur.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, menyoroti
pentingnya pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda.
Ia menyampaikan keprihatinan atas hasil survei yang menunjukkan masih
rendahnya pemahaman terhadap Pancasila, bahkan di kalangan pendidik.
“Pancasila bukan sekadar pilar, tapi fondasi bangsa. Hasil survei
menyebutkan 14 persen mahasiswa tidak tahu Pancasila, bahkan 24 persen
guru bersikap intoleran. Intoleransi itu jelas bertentangan dengan
semangat Pancasila,” tegas Dance.
Dance juga memuji keberagaman di Salatiga yang menurutnya mencerminkan
Indonesia secara nyata. Ia menyebut sejumlah tokoh dan warga dari
berbagai daerah di Indonesia yang tinggal di Salatiga, sebagai bukti
nyata hidup dalam bingkai kebhinekaan.
“Saya merasakan betul menjadi Indonesia di Salatiga. Ada Salma dari
Sulawesi Selatan, ada Pak Hakim dari NTT—semuanya hidup berdampingan
di sini,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta dan tamu
undangan, menegaskan pentingnya peran dunia pendidikan dalam membentuk
generasi yang sehat jasmani, cerdas, dan berkarakter kebangsaan.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!