Malang – Kabar meninggalnya 5 anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri, korban kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, memantik rasa duka penyuluh agama yang tengah mengikuti kegiatan di Malang, Jawa Timur, Rabu (9/5/2018). Sebagai ungkapan duka mereka memanjaatkan do’a untuk seluruh korban.
Kegiatan Penguatan Penyuluh Agama dalam Menghadapi Radikalisme di Malang tengah memasuki sesi kedua, yaitu penyampaian materi mekanisme penulisan naskah dakwah oleh Direktur Daulat Bangsa, Sholehuddin. Setelah sebelumnya berkoordinasi dengan panitia dari Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur, seorang peserta meminta waktu untuk meminpin doa yang ditujukan kepada anggota Densus 88 Antiteror korban kerusuhan di Mako Brimob.
“Baru saja ada rilis di detik, media terpercaya. Lima anggota Densus 88 Antiteror tewas di tengah kerusuhan di Mako Brimob. Kita di sini tidak untuk menilai siapa yang benar, tapi menjadi tugas kita mendoakan siapapun yang gugur dalam tugas,” kata sang peserta mengawali doanya.
Pemanjatan doa tersebut menjadikan suasana kegiatan yang sebelumnya riuh mendadak hening. 100 penyuluh agama yang berasal dari Malang Raya larut dalam doa.
Ketua FKPT Jawa Timur, Komisaris Besar Soubar Isman, mengapresiasi adanya inisiasi pemanjatan doa oleh penyuluh agama di tengah kegiatan yang tengah dilangsungkannya.
“Kepedulian adalah empati. Ini sikap yang baik dan kami mengapresiasi,” kata Soubar.
Seperti diberitakan sejumlah media massa nasional, 5 anggota Densus 88 Antiteror gugur saat terjadi kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Kelimanya tidak sempat menyelamatkan diri saat sejumlah narapidana terorisme menjebol sel dan merangsek masuk ke ruang penyidikan. Selain kelima anggota Densus 88 Antiteror, peristiwa tersebut juga mengakibatkan seorang narapidana terorisme ditembak mati oleh aparat keamanan. [shk/shk]