Dituduh Terlibat Terorisme, Polisi Inggris Tangkap Ulama Terkemuka

London  –  Polisi Inggris menangkap ulama terkemuka Anjem Choudary karena diduga terlibat dalam kegiatan terorisme. Pria berusia 56 tahun itu diamankan di London Timur pada Senin (17/7) waktu setempat.

Polisi juga menangkap tersangka lain, yakni seorang pria yang baru saja mendarat di Inggris dalam penerbangan dari Kanada di Bandara Heathrow.

Polisi Metropolitan mengatakan keduanya ditahan karena dicurigai sebagai anggota organisasi terlarang yang bertentangan dengan Undang-Undang Terorisme 2000.

“Detektif kontra-terorisme telah menangkap dua pria sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan pelanggaran terorisme,” kata polisi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The National, Selasa (18/7/2023).

Polisi menambahkan keduanya ditangkap karena dicurigai sebagai anggota organisasi terlarang, bertentangan dengan pasal 11 Undang-Undang Terorisme 2000. Orang-orang itu saat ini ditahan berdasarkan pasal 41 Undang-Undang Terorisme 2000, di kantor polisi London Barat.

Choudary dibebaskan lebih awal dari hukuman lima setengah tahun dari HMP Belmarsh pada tahun 2018. Dia telah dihukum karena mendorong dukungan untuk ISIS dan dikenai lebih dari 20 syarat, termasuk larangan berbicara di depan umum, pembatasan internet dan penggunaan ponsel serta larangan menghubungi tersangka ekstremis.

Kondisi tersebut dicabut pada tahun 2021, meski ia dilarang dari banyak saluran media sosial arus utama, termasuk Twitter dan Facebook.

Choudary memimpin jaringan Al Muhajiroun (ALM), yang menginspirasi teroris termasuk Usman Khan, yang membunuh dua orang di Jembatan London pada 2019. Khan memiliki lisensi setelah dibebaskan lebih awal dari hukuman penjara setelah dia dihukum karena merencanakan pengeboman Bursa Efek London.

Pengaruh kelompok ALM dikatakan melampaui Inggris. Mereka yang terkait termasuk Abu Hamza Al Masri, yang dijatuhi hukuman seumur hidup di AS pada tahun 2015 karena pelanggaran terkait terorisme.

Anggota ALM lainnya telah dikaitkan dengan serangan teroris secara internasional dan seperempat teroris yang dipenjara di Inggris telah dikaitkan dengan kelompok terlarang tersebut. Pengaruh Choudary di Eropa telah sedemikian rupa sehingga badan intelijen Belanda Avid menuduhnya sebagai pengaruh ISIS terkemuka di Belanda.