Dituduh Dukung Terorisme, Pejabat Meta Dijatuhi Hukuman 6 Tahun Penjara di Rusia

Jakarta – Pengadilan militer Rusia memvonis juru bicara perusahaan
Meta, Andy Stone, dengan hukuman enam tahun penjara. Persidangan pada
Senin (22/4/2024) dilakukan dengan cepat dan vonis dijatuhkan secara
in absentia.

Meta merupakan perusahaan yang memiliki Facebook, Instagram dan
WhatsApp. Stone dituduh membenarkan terorisme dalam sebuah pernyataan
pada 2022 usai Moskow menginvasi Ukraina secara besar-besaran.

Stone saat itu mengumumkan perubahan sementara kebijakan ujaran
kebencian untuk memungkinkan bentuk ekspresi politik yang biasanya
melanggar peraturan di media sosial milik Meta. Namun, seruan
kekerasan terhadap warga negara Rusia tetap dianggap ilegal dan
dilarang.

Pengadilan mendakwa Stone secara in absentia dengan tuduhan promosi,
seruan publik dan pembenaran terorisme. Juru bicara Meta tersebut
dianggap bersalah atas pembenaran terorisme.

Dikutip The Moscow Times, pengadilan kemudian menjatuhkan hukuman enam
tahun penjara dengan keamanan tingkat tinggi.

Jaksa membatalkan dakwaan promosi dan seruan publik untuk melakukan
terorisme terhadap Stone karena kebingungan dalam kata-kata dakwaan.
Jaksa awalnya menuntut hukuman tujuh tahun penjara.

Dalam persidangan Stone diwakili seorang pengacara yang ditunjuk
pemerintah, Valentina Filippenkova. Dia mengatakan bahwa hukuman
tersebut akan diajukan banding.

“Saya meminta pembebasan,” katanya.

Selain enam tahun penjara, Stone juga dilarang mengelola situs web
selama empat tahun lagi. Sementara ini baik Meta atau Stone, belum
memberikan komentar terhadap persidangan tersebut.

Rusia telah menindak media independen dan media sosial setelah
melarang kritik terhadap apa yang disebut Kremlin sebagai operasi
militer khusus di Ukraina.

Kementerian Dalam Negeri Rusia membuka penyelidikan kriminal terhadap
Stone akhir tahun lalu. Tapi mereka tidak mengungkap tuduhan secara
spesifik.

Sidang terhadap Stone dilakukan dua kali dimulai pada Jumat dan
berakhir pada Senin.

Rusia telah melarang Meta dan menyebutnya sebagai organisasi
ekstremis. Pihak berwenang juga telah memblokir Facebook dan Instgram
yang populer. Kini warga Rusia hanya dapat mengaksesnya melalui VPN.