Amman – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H., melakukan kunjungan kerja ke Yordania, 29 Mei – 1 Juni 2021. Kunjungan kerja itu dalam rangka penguatan kerjasama bilateral pencegahan terorisme.
Didampingi Deputi Kerjasama Internasional Andhika Chrisnayudhanto dan KUAI KBRI Amman dan beberapa staf melakukan pertemuan bilateral dengan Director of GID (General Intelligence Directorate), Major General Ahmad Husni, Minggu (30/5/2021).
Pada pertemuan itu, kedua belah pihak saling berbagi informasi tentang situasi keamanan di kawasan dan global serta ancaman terorisme dan radikalisme di masa pandemi ini. Selain itu, Indonesi dan Yordania juga sepakat untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi utamanya terkait penyalahgunaan internet untuk tujuan terorisme ( digital terrorism ) dan penanganan pejuang teroris asing ( FTF ).
Pada Minggu siang, delegasi BNPT diterima Raja Yordania, YM. Raja Abdullah II di Istana Husseinyah Amman Yordania. Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNPT menyampaikan salam Bapak Presiden RI kepada Raja Abdullah dan ungkapan keprihatinan atas apa yang terjadi di Palestina.
Selain itu, Kepala BNPT juga menyampaikan keinginan Indonesia untuk dapat menjadi tuan rumah dalam pertemuan Aqaba Process. Aqaba Process ( program konter terorisme ) yang diinisiasi oleh Raja Abdullah, sudah pernah diselenggarakan di Malaysia dan Nigeria.
Raja Abdullah II menyambut baik dukungan yang diberikan Indonesia kepada Aqaba Process dan kesediaan Indonesia untuk menyelenggarakannya.
Pada kesempatan itu, Raja Abdullah II menjelaskan tentang fenomena saat ini terkait ideologi takfiri dan bagaimana membangun islam yang moderat. Indonesia, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dan pengguna internet yang besar pula, secara tidak disadari bisa mengamplifikasi ideologi dan paham-paham kekerasan ini.
Untuk itu, Raja Abdullah II meminta Indonesia bersama-sama dengan Yordania dan Uni Emirat Arab, dapat bekerjasama dan berkolaborasi untuk menyampaikan kepada Arab Saudi guna dapat memoderasi Islam dan mengurangi paham-paham kekerasan.
Selanjutnya Kepala BNPT melaporkan tentang rencana penandatanganan MoU di bidang Penanggulangan Terorisme dengan Mendagri Yordania, dan Raja menyambut baik seeta mengapresiasi rencana kerjasama tersebut.
Setelah bertemu Raja Abdullah II, delegasi BNPT melaksanakan kunjungan ke KASOTC (King Abdullah II Special Operation Training Center) dan diterima langsung oleh General Director KASOTC beserta staf, Minggu sore.
KASOTC merupakan Pusat Pelatihan mandiri yang dimiliki oleh Angkatan Bersenjata Kerajaan Yordania, yang khusus melatih Pasukan-Pasukan Elit dari sekitar 65 negara di dunia. KASOTC juga menjadi penyelenggara Perlombaan Antar Pasukan Khusus Dunia (Warrior Competition), dan mengharapkan Pasukan Khusus Indonesia dapat mengikuti perlombaan tersebut di sekitar bulan Oktober 2021 mendatang.