Ditangkap Densus 88, 2 Terduga Teroris JAD di Lotim Aktif Rekrut Anggota dan Unggah Tutorial Buat Bom

Lombok – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga pelaku terorisme di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (14/7/2023),  Keduanya merupakan anggota aktif kelompok teroris Jamaah Ansharud Daulah (JAD).

Kedua terduga teroris ditangkap di Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Majidi, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, NTB pada Jumat malam sekitar pukul 21.30 Wita.

“Benar (2 terduga teroris ditangkap). Tapi untuk inisial pelaku kami tidak punya. Karena yang melakukan penangkapan itu dari Densus 88 langsung,” kata Kabidhumas Polda NTB Kombes Arman Asmara Syarifuddin, Sabtu (15/7/2023).

Menurut Arman, kedua terduga pelaku yang diamankan tim Densus 88 sudah dibawa ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Untuk jaringan mana kami tidak tahu,” imbuhnya.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan memaparkan peran kedua pelaku. Kedua terduga teroris adalah HSN alias UL dan OS alias O. Keduanya ditangkap secara terpisah.

Dijelaskan Karo Penmas, awalnya Densus 88 menangkap HSN alias UL di Selong, Lombok Timur, NTB, pukul 20.30 Wita. Kemudian di tempat yang berbeda, polisi menangkap OS alias O di dermaga Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB.

Kedua terduga teroris itu memiliki peran yang berbeda. HSN diduga berperan melakukan perekrutan untuk menjadi anggota JAD Bima.

“Kedua terduga pelaku tersebut memiliki keterlibatan yang berbeda, HSN alias UL sejak tahun 2015-2017 berperan di dalam perekrutan H (sudah di KAP) untuk menjadi anggota JAD Bima (saat ini menjadi DPO),” kata Brigjen Ahmad Ramadan, dalam keterangannya, Minggu (16/7/2023).

Selain itu, Ramadan mengatakan HSN alias UL memiliki paham Daulah Islamiyah. Sementara itu, pelaku OS alias O merupakan anggota Anshor Daulah Lombok Timur. Ia juga disebut aktif mengikuti kajian.

“Terduga pelaku OS alias O merupakan anggota Anshor Daulah Lombok Timur aktif mengikuti pertemuan maupun kajian di Rumah Quran Aik Berik dan di rumah HSN alias UL,” kata Ramadan.

Ia menyebut terduga pelaku OS alias O sejak 8 Agustus 2022 hingga saat ini aktif membahas Daulah Islamiyah di dalam percakapan grup WhatsApp kajian Islam Kaffah dan di media sosial Facebook miliknya atas nama ‘Hamzah’.

“Pada postingannya, OS alias O memposting video tutorial pembuatan bom dan senjata api rakitan dan memiliki rencana untuk hijrah ke Suriah,” katanya.