Riyadh – Arab Saudi kembali diserang teroris. Kali ini, empat aparat kepolisian Arab Saudi tewas dalam serangan bersenjata ke sebuah pos keamanan di Provinsi Asir. Selain empat polisi itu, empat orang lainnya luka-luka dalam serangan ini.
Dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA) mengutip sumber Kementerian Dalam Negeri, seperti dilansir AFP, Jumat (20/4/2018), tiga polisi tewas seketika saat pos keamanan diserang pada Kamis (19/4) waktu setempat. Belum diketahui siapa pihak penyerang pos keamanan itu.
“Otoritas keamanan berhasil mengidentifikasi sejumlah tersangka yang terlibat kejahatan ini dan menangkap dua orang di antaranya, yang semuanya warga negara Saudi. Untuk kepentingan investigasi, nama-nama mereka (tersangka-red) tidak bisa diungkap,” sebut SPA dalam laporannya dikutip dari laman detik.com.
Satu lagi tersangka lainnya melepas tembakan saat berusaha kabur. Seorang polisi Saudi lainnya tewas akibat tembakan ini. Empat polisi lainnya luka-luka akibat tembakan yang sama.
Serangan ini terjadi saat Saudi sedang menggelar operasi militer terhadap konflik jangka panjang di Yaman, negara tetangganya. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut konflik Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Pada Maret 2015, Kerajaan Saudi meluncurkan operasi koalisi negara-negara Arab terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran dan menguasai sejumlah wilayah Yaman. Operasi koalisi Saudi bertujuan membantu pemerintahan yang diakui internasional untuk kembali berkuasa.
Saudi dan Iran berada di kubu berlawanan dalam sejumlah konflik di Timur Tengah, seperti di Lebanon, Suriah, Irak dan Yaman.
Selain menghadapi Houthi, Saudi juga menghadapi ancaman kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Beberapa waktu terakhir, ISIS mengklaim rentetan pengeboman dan penembakan terhadap pasukan keamanan di Saudi. Saudi sendiri juga tergabung dalam koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) yang melawan ISIS di Suriah dan Irak.