Sambisa – Nigeria dikenal sebagai salah satu negara di Afrika yang banyak diganggu teror kelompok teroris. Bahkan di Nigeria, tidak hanya terdapat satu kelompok teroris seperti Boko Haram yang berafiliasi dengan ISIS, tetapi juga ada beberapa kelompok lain. Ironisnya, masing-masing kelompok ini tidak hanya meneror pemerintah, tetapi mereka juga terlibat saling adu kekuatan.
Pertikaian antar kelompok teroris itulah yang dikabarnya menjadi awal terbunuhnya pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau.
Abubakar Shekau dilaporkan tewas bunuh diri saat perang melawan kelompok teroris lainnya dari Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP). Hal tersebut diungkap langsung oleh Pimpinan kelompok ISWAP.
“Shekau lebih suka dipermalukan di akhirat daripada dipermalukan di dunia. Dia bunuh diri seketika dengan meledakkan bahan peledak,” bunyi sebuah rekaman suara dalam bahasa Kanuri yang mirip dengan suara pemimpin ISWAP Abu Musab Al-Barnawi, seperti dilansir AFP via laman detikcom, Senin (7/6/2021).
Rekaman yang terindikasi berisi suara pimpinan kelompok ISWAP tersebut baru muncul ke publik dua minggu setelah kabar meninggalnya Abubakar Shekau beredar.
Kelompok militan Boko Haram belum secara resmi mengomentari kematian pemimpin mereka tersebut. Sementara itu tentara Nigeria juga masih menyelidiki klaim tersebut.
Kelompok ISWAP menjelaskan dalam audio bahwa merek mengirim pejuang ke kantong Boko Haram di hutan Sambisa. Ketika itu kelompok tersebut menemukan Shekau duduk di dalam rumahnya dan terlibat dalam baku tembak.
“Dari sana dia mundur dan melarikan diri, berlari dan berkeliaran di semak-semak selama lima hari. Namun, para pejuang terus mencari dan memburunya sebelum mereka dapat menemukannya,” kata suara itu.
Setelah menemukannya di semak-semak, para pejuang ISWAP mendesak dia dan para pengikutnya untuk bertobat. Tetapi Shekau menolak dan bunuh diri.
“Kami sangat senang,” kata suara itu.
Ia menambahkan bahwa Shekau adalah seseorang yang melakukan terorisme dan kekejaman yang tak terbayangkan.