Depok – Beberapa waktu lalu, kota Depok dihebohkan dengan hasil penelitian Setara Institute yang menyatakan Depok menjadi salah satu kota Intoleran di Indonesia. Hasil penelitian ini menuai pro kontra di berbagai lapisan masyarakat, baik itu dari jajaran Pemerintah Kota, mahasiswa, ataupun organisasi-organisasi masyarakat.
Untuk merespon hal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat melakukan rapat koordinasi rencana aksi pencegahan terorisme di kota Depok, Jawa Barat, Rabu (22/11/2017). Dalam rapat tersebut dipertemukan antara pihak Setara Institute, Pemerintah Kota Depok, Guru Besar UI, Ormas-ormas, MUI kota Depok, serta mahasiswa yang berkuliah di Depok.
Pertemuan diawali dengan pemaparan hasil penelitian Setara Institute dan potensi radikalisme yang ada di Depok.
“Kegiatan ini dilakukan sebagai klarifikasi dari hasil penelitian Setara Institute mengenai potensi radikalisme dan terorisme di kota Depok, agar tidak ada salah sangka. Saran dan masukan dari masyarakat nantinya bisa menyelesaikan persoalan potensi radikalisme di kota Depok” ungkap Setyo Pranowo, S.H, M.M, Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat BNPT yang juga menjadi moderator dalam giat rapat tersebut.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kota Depok, Dadang Wihana yang juga mewakili Wali Kota Depok, menyambut baik kegiatan rapat koordinasi ini. Walaupun tidak sepenuhnya menerima hasil survey dari Setara Institute, Dadang mengaku siap menjaga kota Depok sebagai kota yang ramah dan bebas radikalisme.
“Kami menyarankan agar survey didasarkan pada metodologi penelitian yang akurat, serta indikator-indikator yang sudah ditetapkan sehingga hasilnya objektif. Insyallah Depok tetap kondusif, (kami) akan menjaga Depok sebagai kota yang bersahabat.” Imbuh Dadang Wihana.
Berbagai saran dan masukan juga dilontarkan perwakilan masyarakat seperti Muhammadiyah, NU, Ansor, MUI, serta mahasiswa untuk mewujudkan kota Depok yang bersih dari radikalisme dan terorisme.
Salah satunya perwakilan mahasiswa Universitas Indonesia, Fahrudin Alwi, yang mengaku siap bersinergi dengan pemerintah maupun masyarakat lainnya untuk sama-sama berjuang memberantas radikalisme dan terorisme di Indonesia, khususnya di Depok.
“sebuah insiatif untuk bersinergi, untuk sama-sama mencegah terorisme yang ada di Indonesia. Mari sama-sama rapatkan barisan, sama-sama berpikir siapa yang seharusnya kita lawan.” Ungkap ketua LDK Salam UI ini.
Sebagai penutup acara, Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Ir. Hamli, ME memaparkan beberapa pengarahan untuk kota Depok.
“Diskusi ini kita lakukan agar terorisme di kota ini tidak ada, kita bersama-sama mencegah aksi teror di Kota Depok” ungkapnya seusai acara.