Jakarta – Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Hamidin menyebut bahwa hoax bukan sekedar bereta bohong, tetapi juga memiliki muatan agenda radikalisme di dalamnya. Menurutnya, hoax digunakan oleh kelompok radikal untuk memasukkan narasi-narasi kekerasan yang dapat memicu meningkatnya tingkat radikalisme di tengah-tengah masyarakat.
“Jika diamati sebenarnya berita-berita hoax tersebut memiliki agenda penanaman radikalisme di tengah masyarakat. menjamurnya berita hoax menjadi pintu masuk bagi penyebaran narasi-narasi yang dapat meningkatkan tingkat radikalisasi masyarakat. kelompok radikal terorisme secara massif telah menyebarkan pahamnya melalui dunia maya,” jelasnya.
Berbicara di depan ratusan orang yang terdiri dari 61 kementerian dan lembaga pemerintah, Hamidin menyatakan bahwa untuk mengatasi hal ini, sesuai dengan perintah dari kepala BNPT, pemerintah tidak saja memberlakukan hukuman yang keras dan tegas kepada pelaku penyebaran konten-konten negatif, melainkan pula meningkatkan kesadaran masyarakat dengan melakukan peningkatan literasi dan edukasi, khususnya untuk dalam hal pencegahan radikalisme dan terorisme.
“Pimpinan telah memerintahkan untuk melaksanakan hukum secara tegas dan keras, selain itu juga perlu adanya gerakan peningkatan literasi dan edukasi khususnya dalam pencegahan paham radikalisme terorisme di dunia maya,” lanjutnya.
Hamidin menjelaskan, upaya penanggulangan radikalisme dan terorisme akan terus ditingkatkan, Khususnya dalam bidang pencegahan. Ia mengatakan bahwa sarasehan dengan kementrian dan lembaga negara terkait kali ini merupakan kegiatan pertama bidang pencegahan di tahun 2017 ini. Ia menegaskan bahwa ke depan, pihaknya akan menggelar kerjasama bidang media dengan organisasi kepemudaan dan masyarakat. (Nam)