Direktur Pencegahan BNPT: Mengalahkan Terorisme Tidak Cukup dengan Senjata

Organisasi terorisme tak bisa dikalahkan hanya dengan membunuh anggotanya, menangkap para pendukungnya, atau memutus jaringan aktivitasnya. Untuk menanggulangi terorisme sampai ke akarnya, dibutuhkan langkah lebih jauh dan strategis dari itu. Beberapa di antaranya, mengupayakan program rehabilitasi pada orang-orang yang pernah terpengaruh, membangun komunikasi dan keterlibatan pada berbagai komunitas masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol. Hamidin, dalam Sosialisasi Pencegahan Terorisme yang diselenggarakan di Aceh pada hari ini (19/09)

“Terorisme tidak bisa dikalahkan hanya dengan membunuh, menembaki, menangkap para pendukungnya, atau merusak jaringannya,” ucap Brigjen Pol. Hamidin di depan ratusan peserta. Ia menambahkan, “dibutuhkan upaya komprehensif, terpadu dan strategis untuk menanggulangi ideologi terorisme sampai ke akarnya. Yang bisa dilakukan di antaranya adalah program rehabilitasi dan membangun komunikasi untuk melibatkan seluruh elemen masyarakat.”

Acara Sosialisasi Pencegahan Terorisme ini digelar atas kerjasama BNPT dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Aceh. FKPT adalah salah satu bentuk program terpadu BNPT dalam mengatasi masalah penyebaran faham terorisme. Selama ini sudah dibentuk puluhan FKPT yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Forum-forum ini diharapkan menjadi organisasi yang lahir, tumbuh dan diberdayakan dari dan oleh masyarakat sendiri, dan menjadi benteng pertama pencegahan penyebaran faham radikalisme dan terorisme.

BNPT sendiri selama ini memang menitikberatkan programnya pada metode soft approach dalam menanggulangi terorisme. Pendekatan ini lebih menekankan dialog dan silaturahmi ke berbagai lapisan masyarakat, bahkan kepada orang-orang yang terlibat dalam jaringan radikalisme dan terorisme. Upaya seperti ini diharapkan bisa memutus rantai kekerasan terorisme, dengan cara yang manusiawi.