Yogyakarta – Setelah melalui beberapa tahapan Subdit Pengamanan Obyek Vital, Transportasi dan VVIP pada Direktorat Perlindungan Kedeputian I Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali menggelar Focus Group Discusision (FGD) untuk menyusun draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Keamnana Obyek Vital Ketenagalistrikan dalam Menghadapi Ancaman Terorisme.
Selain dihadiri akademisi dari Universita Gajah Mada (UGM), Universitas Muhamadiyah Yohyakarta (UMY) dan Pusat Kajian Enegi Universitas Atmajaya Yogyakarta, acara yang digelar di Hotel Grage Yogyakarta pada Kamis (11/8/2016) ini juga dihadiri steakholder dari berbagai institusi seperti PLN, Pemadam Kebakaran, TNI dan Polri.
FGD dalam rangka penyusunan SOP ini dirasa perlu dikarenakan saat ini berbagai ancaman maupun serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh kelompok radikal terorisme semakin meningkat. Di awali serangkaian teror dan bom bunuh diri di Eropa, kemudian menyasar ke Saudi Arabia, Bangladesh, Amerika Serikat, hingga yang terakhir bom bunuh diri menjelang Idul Fitri di Mapolresta Solo.
Berbagai kejadian ledakan bom bunuh diri itu, tentu saja menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Bahaya ancaman terorisme selalu mengintai setiap waktu, terlebih terhadap kawasan obyek vital nasional. Karena itu Direktorat Perlindungan BNPT bergerak cepat menyelesaikan SOP Pengamanan baik di lingkungan maupun obyek-obyek vital.
Salah satunya terhadap obyek vital seperti ketenagalistrikan. Karena jika saja obyek vital ketenagalistrikan di Indonesia ini terdapat ancaman teror maka akan dapat melumpuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat terutama di bidang perekonomian, sosial dan sebagainya.
Pelibatan para akademisi, instansi PLN, pemadam Kebakaran, TNI-Polri untuk dapat memberikan masukan dalam menyusun drat SOP ini menjadi penting agar SOP itu benar-benar ideal dalam penerapannya nantinya. Keberadaan SOP itu nantinya sangat penting agar masing-masing obyek dapat memahami tindakan yang diambil ketika terdapat ancaman maupun serangan teroris terhadap institusi tersebut.
Acara FGD yang bertujuan sebagai pedoman dan arahan bagi para pelaksana terhadap ancaman teror di objek vital ketenagalistrikan ini rencananya akan dibuka oleh Direktur Perlindungan BNPT, Brigjen Pol. Drs. Herwan Chaidir pada pagi hari ini.