Banda Aceh – Direktorat Perlindungan pada Kedeputian I Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar rapat Evaluasi Program Kerja TA 2016 dan Rencana Program Kerja TA 2017. Acara tersebut digelar digelar di Grand Nanggroe Hotel, Banda Aceh, Selasa (27/12/2016) hingga Kamis (29/12/2016).
Rapat evaluasi ini sebagai bentuk penilaian terkait program yang telah dilaksanakan di Tahun Anggaran 2016 dengan mengidentifikasi unsur hambatan dan dukungan agar program kerja di Tahun Anggaran 2017 menjadi lebih optimal dan efisien serta memberikan nilai manfaat yang lebih besar bagi BNPT dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Evaluasi dan perencanaan dalam suatu organisasi merupakan tahapan penting yang merupakan bagian dari fungsi manajemen organisasi. Fungsi manajemen tersebut perlu dijalankan untuk menjamin organisasi agar berjalan dengan baik,” ujar Direktur Perlindungan, Brigjen Pol. Drs. Herwan Chaidir.
Dijelaskannya, fungsi evaluasi dan perencanaan dalam sebuah organisasi merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri. “Evaluasi kerja adalah metode dan proses penilaian dan pelaksanaan unit-unit kerja dalam suatu unit organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sesuai dengan perencanaan program di awal program kerja,” kata alumni Akpol tahun 1987 ini.
Selain itu menurutnya, rapat evaluasi juga memiliki fungsi untuk menyediakan informasi untuk pembuat keputusan dalam suatu kebijakan, nilai yang dihasilkan dari evaluasi membuat suatu kebijakan bermanfaat terutama dalam mencari peluang perbaikan untuk kegiatan di program berikutnya.
“Tujuan lainnya adalah untuk menjamin cara kerja yang efektif dan efisien yang membawa organisasi kepada penggunaan sumber daya secara efektif dan efisiensi ekonomis,” ujarnya.
Lebih lanjut mantan Kapolres Gorontalo ini menjelaskan bahwa hasil yang ingin dicapai dalam rapat ini adanya peningkatan kemampuan diantara seluruh unsur Direktorat Perlindungan dengan mitra dalam menjalankan program kerja yang telah ditentukan. “Tentunya dapat terciptanya implementasi langkah-langkah strategis untuk dilaksanakan di program kerja Tahun Anggaran 2017 mendatang,” ujarnya.
Untuk itu menurutbya, hasil yang ingin dicapai dengan adanya rapat ini tentunya dapat terhimpunnya data mengenai prosedur dalam rangka mengantisipasi ancaman dan aksi teror di objek vital, transportasi, VVIP dan lingkungan dengan harapan dapat dimanfaatkan stakeholder terkait.
Dan hasil lain tentunya dapat terciptanya pedoman-pedoman pengamanan di objek vital, transportasi, VVIP dan lingkungan dalam mengidentifikasi ancaman dan aksi teror serta terjalinnya koordinasi hubungan kerja, hubungan dan komunikasi yang baik diantara Direktorat Perlindungan dengan mitra kerja dan stakeholder,” ujar pria yang pernah menjadi Kasubden Bantuan Densus 88/Anti Teror Mabes Polri ini mengakhiri.