Direktorat Pencegahan BNPT lakukan Silaturahmi pada Tiga Ulama Kharismatik di Rembang

Rembang – Sebagai pihak yang sering bertemu langsung dengan masyarakat dan juga santri, ulama, tokoh agama dan juga pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) memiliki peran yang sangat besar dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dan juga para santri-santrinya untuk memberikan penjelasan mengenai bahaya paham radikal terorisme dan upaya pencegahannya khususnya di lingkungan pondok pesantren.

Untuk itulah, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tak henti-hentinya untuk terus melakukan upaya sosialisasi pencegahan paham radikal terorisme ke berbagai elemen tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok (civil society) yang termasuk di dalamnya juga terhadap Pondok Pesantren.

Kali ini Sub Direktorat Kontra Propaganda pada Direktorat Pencegahan di Kedeputian I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT melakukan Silaturahmi Kebangsaan terhadap tiga tokoh agama (ulama) besar yang ada di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada Jumar (20/8/2021) siang.

Jajaran BNPT yang melakukan Silaturahmi tersebut yaitu Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhis, SE, MM, yang didampingi oleh Kasubdit Kontra Propaganda Kolonel Pas. Drs. Sujatmiko, dan jajaran. Tampak pula mendampingi kunjungan jajaran BNPT tersebut yakni Kapolres Rembang AKBP Dandy Ario Yustiawan

Kunjungan pertama dilakukan kepada Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang yang juga menjadi Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Ahmad Mustofa Bisri atau yang biasa disapa Gus Mus.

Sambutan hangat pun tampak dilakukan Gus Mus yang menyampaikan Selamat Datang dan Terima Kasihnya kepada jajaran rombongan i BNPT atas waktunya untuk dapat berkenan dan bersilaturahmi ke Ponpesnya. Karea kunjungan ini merupaka suatu kegiatan yang mulia dalam rangka mempererat Tali Silaturahmi.

“Karena Silaturahmi itu merupakan ajaran dari Nabi Muhammad SAW. Semoga Silaturahmi Ini membawa keberkahan untuk kita semua. Kami mendoakan agar jajaran tim dari BNPT dalam Pelaksanaan tugas selalu diberi kelancaran dan semoga kita semua terhindar dari Covid-19,” kata Gus Mus.

Usai melakukan silaturahmi ke Gus Mus, jajaran BNPT melanjutkan silaturahmi ke pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA, Sarang, Rembang, yaitu KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang biasa disapa Gus Baha. Dalam pertemuan informal tersebut suasana akrab dan penuh canda tawa tampak terlihat pada silaturahmi tersebut.

Kemudian di malam harinya Kasubdit Kontra Propaganda BNPT beserta jajaran melanjutkan silaturahmi dengan mengunjungi Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Anwar Sarang, Rembang, yang sekaligus pengasuh Pesantren Al Anwar, Dr. KH. Abdul Ghofur, MA, atau yang biasa disapa Gus Ghofur. Dimana Gus Ghofur yang selama ini dikenal sebagai sosok kyai muda yang populer di kalangan masyarakat dan pegiat tafsir di Indonesia merupakan putra dari tokoh kharismatik NU, alm. KH. Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol .R. Ahmad Nurwakhid, mengatakan bahwa maksud dan tujuan pihaknya melakukan silaturahmi ke pesantren tersebut adalah sebagai upaya untuk menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan terutama di kalangan Pondok Pesantren untuk selalu waspada terhadap pengaruh paham radikal terorisme sehingga jangan sampai paham-paham tersebut masuk ke lingkungan pesantren

“Dengan demikian dengan sitaturahmi ini bisa berpengaruh pada meningkatnya pesan perdamaian di dunia nyata dalam membendung narasi kekerasan (ekstrimisme) dan terorisme; dan juga para santri dapat me waspadai terhadap adanya ajakan-ajakan yang dapat dikatakan belum tentu ajakan itu sejalan dengan nilai-nilai agama dan sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa ini,” ujar Brigjen Ahmad Nurwakhid.

Dengan adanya silaturahmi ini menurutnya, dapat dijadikan pembelajaran bagi ulama dan santri agar tidak mudah terpengaruh terhadap propaganda yang terus dilancarakan kelompok radikal terorisme utamanya melalui media sosial.

“Setidaknya dari para pengasuh ponpes atau ulama yang ada di kalangan pondok pesantren ini bisa terus mengingatkan kepada generasi muda dari waktu ke waktu, terutama mereka yang menjalankan pendidikan di lingkungan pondok pesantren ini,” ujarnya mengakhiri.