sumber : dailystar.co.uk

Dinilai kebablasan, Trump Berikan Rahasia ISIS ke Rusia

Jakarta – Presiden AS Donald Trumph dinilai telah melakukan sesuatu diluar batas kewajaran, hal ini terkait dengan sikapnya yang memberikan informasi intelejen seputar rahasia kelompok ISIS yang diperangi negaranya. Beberapa pengamat menyebut sikap ini akan mengancam kelangusangan operasi-operasi penyerangan ISIS di masa mendatang, termasuk pula mengancam keselamatan para sumber kunci intelejen.

Trump memberikan informasi yang termasuk dalam kategori highly classified it pada sebuah pertemuan di tanggal 10 Mei lalu kepada menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov dan duta besar Rusia, Sergei Kislyak. Tanpa merasa bersalah, Trump bahkan menyebut bahwa dirinya mendapatkan informasi intelejen yang sangat bagus.

“Saya punya intelejen yang bagus, Saya juga punya orang-orang yang memberikan informasi intelejen kepada saya setiap hari,” ungkapnya seperti dikutip dari the Washington Post, Senin (15/05/17)

Dari sumber yang sama disebutkan bahwa Trump memberikan informasi intelejen tersebut di luar kewenangannya. Ia tidak dibenarkan untuk memberika infomasi yang sangat sensitive tersebut kepada pihak luar. Ia bahkan disebut tidak diijinkan untuk menyebarkan informasi tersebut bahkan kepada anggota pemerintahannya sendiri.

“Informasi ini sangat penting,” ungkap salah seorang pejabat tinggi US terkait dengan kejadian di atas.  ia juga menjelaskan bahwa presiden Trump “telah memberikan informasi lebih banyak kepada Moskow daripada ke negara-negara sekutunya sendiri.”

Sebuah sumber lain menyebut bahwa Trump memberikan data-data terkait dengan ISIS dan rencana mereka terhadap Rusia. Trump hanya memberikan datanya tanpa menyebutkan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh para intelnya. Sikapnya ini memang bukan termasuk tindakan yang illegal, namun dipastikan akan berpengaruh buruk pada hubungannya dengan para negara sekutu yang selama ini berjuang bersama US untuk menghancurkan ISIS.