Nusa Dua – Sebagai upaya antisipasi kembalinya militan ISIS asal Indonesai ke negeri ini, pemerintah mendorong kerjasama dalam bidang pertukaran informasi terkait ISIS dan foreign terorist fighters (FTF) dengan Interpol. Ini diungkap oleh epala Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri, Inspektur Jenderal Ketut Untung Yoga di sela-sela Sidang Umum Interpol ke-85 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Selasa (08/11/16).
“Satu sama lain harus komitmen bergandengan tangan, salah satunya untuk saling menukar informasi terkait ISIS,” demikian ungkapnya.
Selain pertukaran informasi, upaya pengamanan negara dari ancaman FTF juga dilakukan dengan memperkuat ketrampian dan kemampuan aparat penegak hukum di negara masing-masing. Hal lain yang juga disinggung oleh mantan Wakapolda Bali ini adalah terkait dengan kerjasama intensif antar seluruh anggota interpol dan pemanfaatan kemajuan teknologi.
“Semua itu butuh kerja sama intens dan paling penting perlu saling mengenal antar aparat jadi orang yang menangani bidang tertentu harus dalam koneksi kuat dan terbiasa bekerja sama,” lanjutnya.
Kerjasama ini dipandang sangat penting, terutama karena dengan pertukaran informasi pemerintah bisa mengetahui berbagai hal terkait terorisme, termasuk modus-modus baru yang telah terjadi di negara lain namun belum terjadi di Indonesia. Sehingga pemerintah bisa segera mengambil langkah antisipasi.